GridHEALTH.id - Sariawan di mulut, juga disebut kandidiasis oral, adalah infeksi jamur pada mulut. Itu terjadi ketika ada penumpukan jamur Candida albicans di lapisan mulut. Sariawan mulut dapat terjadi pada orang dewasa atau anak-anak.
Luka pada seriawan berwarna putih atau kekuningan dan dikelilingi peradangan di sekitarnya. Kendati ukuran lukanya kecil, namun seriawan kerap membuat penderitanya tak enak makan dan tak nyaman berbicara.
Penyebab sariawan bisa karena gesekan benda keras di bagian dalam mulut, tergigit atau terkena behel , makan makanan yang terlalu asam, dan adanya penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh seperti HIV/AIDS .
Sariawan juga bisa muncul bila kita kekurangan vitamin B-12, seng, asam folat, dan zat besi. Sariawan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari.
Tetapi perlu diwaspadai, sariawan yang tidak kunjung sembuh menjadi gejala awal kanker mulut. Diawali dengan munculnya lesi prakanker.
Lesi merupakan istilah medis untuk merujuk pada keadaan jaringan yang abnormal pada tubuh, termasuk bisa terjadi di mulut.
Apabila lesi prakanker rongga mulut itu dapat ditemukan dan ditatalaksana sedini mungkin, maka perkembangannya menjadi kanker mulut dapat dicegah.
Sebagian besar lesi prakanker mulut dapat terdeteksi pada pemeriksaan rutin rongga mulut. Lesi prakanker rongga mulut dapat ditemukan dalam berbagai tampilan, seperti, lesi putih, lesi merah, kombinasi lesi putih dan mera;h (erythroleukoplakia), lesi ulserasi.
Lesi putih (leukoplakia) memiliki gambaran berupa plak putih tanpa disertai striae (muncul garis beruntai pada kulit), tidak bilateral, dan tidak hilang saat diseka.
Sementara, lesi merah (eritroplakia) memiliki gambaran berupa area kemerahan pada mukosa rongga mulut, tidak disertai striae, tidak bilateral, tidak multifokal.
Sedangkan, lesi ulserasi (sariawan) memiliki banyak penyebab, tapi terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan kewaspadaan dokter untuk mencurigai lesi ulserasi rongga mulut sebagai suatu keganasan.
Lesi ulserasi rongga mulut perlu diwaspadai sebagai suatu keganasan apabila:
Baca Juga: Ketahui Perbedaan Sariawan dan Kanker Mulut yang Perlu Diwaspadai!
Baca Juga: Titik Pijat Agar Bisa Kentut, Lakukan Ini Agar Buang Air Besar Lancar
1. Ulser tersebut timbul di lokasi yang dianggap risiko tinggi, seperti ventral dan lateral lidah, dasar mulut, dan bibir bawah
2. Tidak sembuh lebih dari tiga minggu
3. Tidak ditemukan adanya faktor lokal
4. Sistemik yang bisa memicu timbulnya ulser (luka dalam jaringan epitel).
6. Memiliki indurasi dengan tepi ulser yang meninggi dan menebal
6. Apabila ulser muncul di lokasi yang sebelumnya terdiagnosis lesi prakanker
Baca Juga: 12 Jam Nasi Dipanaskan di Rice Cooker Sama Dengan Racun? Ini Kata Ahli
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Berikut Ini 3 Cara Mencegah Kanker Serviks
Pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin setiap enam bulan, selain melihat adanya kelainan atau kerusakan gigi, juga untuk melihat ada atau tidaknya perubahan warna, bentuk, tekstur dan konsistensi organ di dalam rongga mulut.
Di Indonesia, periksa rongga mulut sendiri diserukan dengan istilah atau singkatan SAMURI.
Cara melakukannya;
* Melihat rongga mulut di depan kaca untuk menelisik ada tidaknya kelainan, perubahan warna, bentuk atau ukuran
* Raba dan rasakan rongga mulut dengan telunjuk tangan untuk merasakan ada tidaknya perubahan tekstur dan konsistensi.(*)
Source | : | Health Line,Medical News Today,Cleveland Clinic,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar