GridHEALTH.id - Masalah gigi dan mulut di Indonesia masih menjadi permasalahan bersama yang harus dilakukan oleh semua elemen.
Baik dari masyarakat yang mulai membiasakan diri merawat gigi dan kesiapan dokter gigi dalam melayani masyarakat.
Bicara masalah gigi di Indonesia, maka tidak akan lepas dari dua hal utama ini, yaitu:
1. Dokter gigi yang tidak merata dan kurang
2. Kebiasaan masyarakat merawat gigi yang kurang
Terkait kebiasaan merawat gigi, masyarakat dihimbau untuk mulai menjaga kesehatan gigi dengan minimal dua kali sehari menggosok gigi.
Untuk calon dokter gigi, bersiaplah karena pemerintah akan mengadakan program pengabdian untuk dokter gigi.
Dokter Gigi Indonesia Tidak Merata
Indonesia memiliki 32 fakultas kedokteran gigi di berbagai universitas, namun tetap saja tidak membuat dokter gigi di Indonesia merata.
"Tentang pemerataan, memang kami menyatakan untuk pengelolaan dokter gigi Indonesia belum memenuhi persyaratan," kata drg. R. Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp.Pros. selaku Ketua AFDOKGI (Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi) pada acara Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional di Jakarta (12/09/2022).
"Setiap tahun, katakanlah tahun 2021, jumlah lulusan dokter gigi adalah 4.217 (orang), tetapi dari data tersebut memang belum bisa mencapai ke daerah-daerah di Indonesia," lanjut drg. R. Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp.Pros.
Source | : | liputan BKGN 2022 |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar