Menurut drg. R. Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp.Pros, salah satu tantangannya adalah pada wilayah yang sangat luas,"Kami yakin ini memang permasalahan nasional karena wilayah Indonesia banyak tersebar dengan demografi dan geografis yang berbeda-beda."
Kondisi ini juga diakui oleh Menkes Budi Gunadi, "Kesimpulan saya, sedikit sekali dokter gigi yang mau kerja di puskesmas, lebih banyak yang memprioritaskan di kabupaten dan kota besar."
"Akibatnya banyak masyarakat yang belum mendapatkan akses layanan ke dokter gigi. Oleh karena itu, saya mengimbau kepada PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) tolong bantu sebarkan dokter gigi kita ke puskesams di seluruh kecamatan di Indonesia," lanjut Menkes Budi Gunadi dalam kesempatan yang sama.
Progam Pengabdian Dokter Gigi Menjawab Ketidakmerataan
Menjawab tantangan terkait pemerataan dokter gigi di Indonesia, pemerintah akan mengambil dua kebijakan terkait:
1. Pelaksanaan internship bagi lulusan dokter gigi
Tujuan dari program ini untuk memantapkan dokter gigi baru yang akan melayani masyarakat, sekaligus mengirim para lulusan ke daerah-daerah yang masih memiliki akses dokter gigi sangat kurang.
"Jadi saat ini, sekitar 500 orang lulusan dokter gigi akan melaksanakan program internship dan mereka akan disebarkan ke wilayah Indonesia, selama enam bulan, tiga bulan di rumah sakit, tiga bulan di puskesmas," kata drg. R. Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp.Pros.
2. Afirmasi
Program selanjutnya adalah pemerataan dokter gigi dapat dicapai melalui pemberian beasiswa dan mengabdi.
"Jadi pada (pemerintah) daerah-daerah bisa memberikan beasiswa kepada calon dokter gigi di wilayah tersebut, kalau dia lulus nanti akan kembali untuk membantu wilayahnya," ucap drg. R. Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp.Pros.
Baca Juga: Menkes Budi Ternyata Jarang Periksa Kesehatan Gigi Karena Takut, Sering Dibilang Kuning, Kenapa?
Source | : | liputan BKGN 2022 |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar