Lantas, mengapa kasus HIV/AIDS lebih banyak ditemui pada pasangan yang melakukan hubungan sesama jenis?
Beberapa waktu lalu, di Bandung dan Cirebon, Jawa Barat kasus HIV/AIDS pun juga mengalami peningkatan dan sebagian besar akibat hubungan sesama jenis antara lelaki.
Baca Juga: Kasus HIV AIDS di Cirebon Capai 197, Banyak dari Kalangan LSL
Melansir laman HIVinfo.nih.gov, alasan mengapa pria yang melakukan hubungan sesama jenis berisiko tinggi terkena HIV/AIDS, karena banyak diantara mereka yang positif.
Selain itu, terdapat juga faktor lain yang menempatkan kelompok ini pada posisi risiko tertinggi.
• Seks anal. Kebanyakan pria dari kelompok ini berhubungan seks tanpa menggunakan pengaman atau kondom.
Dibandingkan dengan cara berhubungan seks yang lainnya, melalui anal mempunyai risiko yang lebih tinggi.
• Stigma. Pandangan masyarakat juga berpengaruh dalam tingginya penularan HIV/AIDS pada pasangan sesama jenis.
Stigma yang ada membuat kelompok ini merasa khawatir saat harus mencari pengobatan HIV/AIDS.
Namun meski begitu, perlu tetap diingat bahwa HIV/AIDS dapat menular kepada siapapun, bahkan bayi yang baru lahir.
Rutin mengonsumsi obat ARV atau antiretroviral bagi penyandang HIV/AIDS penting untuk menjaga kesehatannya jangan melakukan seks berisiko adalah satu-satunya cara untuk mengurangi risiko penularan kepada orang terdekat. (*)
Baca Juga: Kenali 3 Cara Penularan HIV/AIDS, Tak Hanya dari Hubungan Seksual Saja
Source | : | Kompas.com,Hivinfo.nih.gov |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar