GridHEALTH.id - Sebelum berhasil mendapatkan momongan, Fitri Tropica sempat berjuang lawan sakit tuberkulosis kelenjar.
Meski kini sudah bahagia memiliki dua anak, Fitri Tropica ternyata sempat berjuang melawan sakitnya.
Fitri Tropica sempat didiagnosis menderita Tuberkulosis (TBC) kelenjar.
Penyakit tersebut membuatnya harus menjalani pengobatan yang cukup panjang.
Bahkan, dirinya sempat mengkonsumsi obat selama satu tahun penuh.
"Kondisi pengobatan TBC diharapkan jangan hamil dulu karena dosis obatnya tinggi. Kasihan untuk janinnya karena efeknya kurang bagus," ucap dokter, dilansir dari Nakita.id (10/06/2019).
Fitrop pun sempat menjalankan operasi pada tanggal 15 Desember 2016 dan hasil diagnosa pathology saat itu, positif TBC kelenjar,
Karennya dirinya harus menjalani terapi pengobatan selama 9 bulan.
Usai mengunggah video terakhirnya, Fitrop yang sudah genap menjalani pengobatan selama setahun akhirnya kembali ke dokter untuk melakukan pemeriksaan dan cek seluruh kesehatan.
Video yang diunggah Fitrop pada (07/01/2018) lalu menjelaskan bahwa dirinya sudah bisa berhenti mengonsumsi obat-obat karena tubuhnya negatif dari TBC kelenjar.
Tak heran jika Fitri Tropica menjalani serangkaian pengotaban untuk penyembuhannya tersebut.
Baca Juga: Vaksin dan Obat Mudah Didapat, Kenapa Kasus TBC di Indonesia Tinggi?
Pasalnya, penyakit TBC kelenjar ini dianggap pelu diwaspadai.
Tuberkulosis (TB) masih menjadi salah satu masalah di Indonesia yang hingga saat ini belum teratasi.
Melansir dari klikdokter.com, tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang menyerang berbagai organ dan disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis.
Kuman Mycobacterium tuberculosis juga disebut sebagai bakteri tahan asam karena memiliki susunan dinding sel yang kompleks.
Umumnya kuman tuberkulosis ini menyerang organ paru-paru, tetapi tak dapat dimungkiri dapat menyerang organ lain seperti kelenjar getah bening, selaput otak, hingga tulang belakang.
Apabila kuman TB menyerang kelenjar getah bening, maka disebut dengan TB kelenjar.
Kelenjar getah bening pada tubuh merupakan jaringan dari sistem limfatik dimana berfungsi dalam pertahanan imunitas atau kekebalan tubuh.
Apabila tubuh mengalami infeksi yang cukup berat, maka kelenjar getah bening akan berisiko membengkak.
Untuk mengetahui pasien terkena TBC Kelenjar ialah dengan melakukan pemeriksaan histologis/ jaringan dari biopsi kelenjar dan pemeriksaan bakteriologis yang dapat diperoleh melalui kultur/ biakan dari cairan tubuh.
Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai oleh penderita TBC kelenjar ini.
- Gejala utama: pembesaran kelenjar getah bening, tersering di sekitar leher, ketiak, lipat paha, dan sekitar rahang;
Baca Juga: 7 Penyakit Infeksi Bakteri, Mulai Dari TBC, Pneumonia Hingga Sipilis, Kenali Gejala Awalnya!
- Demam
- Batuk
- Penurunan berat badan
- Nafsu makan menurun
- Mudah lelah
- Keringat banyak terutama malam hari.
Dalam pengobatan TB kelenjar agak sedikit berbeda dengan pengobatan TB paru pada umumnya.
Pengobatan TB kelenjar cukup membutuhkan waktu yang lama yaitu sekitar 9-12 bulan, tergantung respon tubuh dengan obat TB yang sudah diberikan.
Obat antituberkulosis (OAT) yang diberikan biasanya merupakan kombinasi dari rifampicin, isoniazid, pirazinamid, dan ethambutol.
Pada sebagian kasus, dokter dapat melakukan penambahan maupun pengurangan jenis obat, serta menambahkan lama terapi hingga beberapa bulan.
Langkah pembedahan mungkin dilakukan jika obat antibiotik tidak dapat meredakan TBC kelenjar.
Baca Juga: Waspada Nyeri Dada, Kenali Penyebab dan Gejala yang Menjadi Awal Penyakit Kronis
Source | : | GridPop.ID,Tbindonesia.or.id,Klikdokter,Rsannisa.co.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar