Di antaranya sensasi panas di kaki ketika sedang diistirahatkan, kulit yang berubah pucat, mengkilat, kering, serta berkurangnya massa otot di seluruh bagian kaki.
Tak jarang, gejala kolesterol juga menyebabkan keluhan berupa luka terbuka di telapak kaki dan tungkai yang tidak kunjung sembuh.
Sementara itu, kulit di sekitar kuku kaki menjadi dingin, mati rasa, dan berwarna kemerahan atau mulai membengkak lalu mengeluarkan nanah yang bau.
“Dokter Anda mungkin mungkin merujuk untuk menjalani tes darah untuk memeriksa kadar kolesterol Anda jika mereka merasa Anda berisiko,” pungkasnya.
Baca Juga: Praktis Cara Cek Kadar Kolesterol di Rumah, Perhatikan 5 Langkah Ini
Seberapa sering cek kolesterol?
Menurut Kementerian Kesehatan, kadar kolesterol dalam darah dikatkan normal apabila kurang dari 200 mg/dL.
Sedangkan kolesterol tinggi dan perlu diwaspadai karena berisiko menyebabkan masalah kesehatan serius, yakni lebih dari 240 mg/dL.
American Heart Association dan American College of Cardiology menyarankan bagi orang dewasa atau sejak berusia 20 tahun yang sehat, untuk melakukan cek kolesterol setiap 4 hingga 6 tahun sekali.
Sementara itu, bagi orang-orang yang memiliki penyakit jantung atau sedang mengonsumsi obat penurun kolesterol maupun ada risiko mengalaminya, pemeriksaan harus dilakukan lebih sering. Bila perlu 6 bulan sekali.
Bahkan, anak-anak yang mempunyai faktor risiko mengalami penyakit jantung, juga perlu melakukan pengecekan. (*)
Baca Juga: Obat Kolesterol Alami Kacang Almond, Harus Makan Berapa Banyak?
Source | : | American Heart Association,P2PTM Kemenkes RI,Manchester Evening News |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar