GridHEALTH.id – Mengetahui kondisi kesehatan ternyata dapat dilakukan dengan memerhatikan kondisi kuku.
Misalnya saja terkait kadar kolesterol tinggi dalam darah, yang dikatakan tidak menimbulkan gejala apapun apabila terjadi lonjakan.
Akan tetapi, hal tersebut sebenarnya bisa diketahui melalui perubahan yang terjadi pada kondisi kuku kaki.
Gejala kolesterol di kuku kaki
Kolesterol tinggi seringkali tidak terdeteksi sampai salah satu bagian tubuh terpengaruhi dan ini membuatnya sulit dikembalikan ke kondisi normal.
Menurut konsultan ahli jantung di Harley Street Clinic Inggris, Dr Sami Firoozi, kuku kaki yang rapuh atau tumbuh lambat bisa jadi gejala kolesterol.
Pasalnya, kedua kondisi tersebut merujuk kepada tingginya kadar kolesterol dalam darah, sehingga mengakibatkan terjadinya penyakit perifer udara (PAD).
Itu merupakan kondisi yang mengacu pada permasalahan yang terjadi pada pembuluh darah dan mengakibatkan berkurangnya aliran ke otot-otot di kaki.
“Meskipun PAD tidak segera mengancam jiwa, proses aterosklerosis yang menyebabkannya terkadang dapat menyebabkan masalah serius dan fatal,” kata dokter Sami, dikutip dari Manchester Evening News (28/1/2022).
“Misalnya iskemia ekstremitas kritis yang terjadi jika aliran darah ke kaki menjadi sangat terbatas,” sambungnya.
Selain dari kuku kaki, gejala kolesterol tinggi menurutnya juga bisa diketahui melalui permasalahan pada kaki yang lainnya.
Baca Juga: 8 Jenis Obat-obatan Pemicu Kolesterol Tinggi, Wajib Diwaspadai
Di antaranya sensasi panas di kaki ketika sedang diistirahatkan, kulit yang berubah pucat, mengkilat, kering, serta berkurangnya massa otot di seluruh bagian kaki.
Tak jarang, gejala kolesterol juga menyebabkan keluhan berupa luka terbuka di telapak kaki dan tungkai yang tidak kunjung sembuh.
Sementara itu, kulit di sekitar kuku kaki menjadi dingin, mati rasa, dan berwarna kemerahan atau mulai membengkak lalu mengeluarkan nanah yang bau.
“Dokter Anda mungkin mungkin merujuk untuk menjalani tes darah untuk memeriksa kadar kolesterol Anda jika mereka merasa Anda berisiko,” pungkasnya.
Baca Juga: Praktis Cara Cek Kadar Kolesterol di Rumah, Perhatikan 5 Langkah Ini
Seberapa sering cek kolesterol?
Menurut Kementerian Kesehatan, kadar kolesterol dalam darah dikatkan normal apabila kurang dari 200 mg/dL.
Sedangkan kolesterol tinggi dan perlu diwaspadai karena berisiko menyebabkan masalah kesehatan serius, yakni lebih dari 240 mg/dL.
American Heart Association dan American College of Cardiology menyarankan bagi orang dewasa atau sejak berusia 20 tahun yang sehat, untuk melakukan cek kolesterol setiap 4 hingga 6 tahun sekali.
Sementara itu, bagi orang-orang yang memiliki penyakit jantung atau sedang mengonsumsi obat penurun kolesterol maupun ada risiko mengalaminya, pemeriksaan harus dilakukan lebih sering. Bila perlu 6 bulan sekali.
Bahkan, anak-anak yang mempunyai faktor risiko mengalami penyakit jantung, juga perlu melakukan pengecekan. (*)
Baca Juga: Obat Kolesterol Alami Kacang Almond, Harus Makan Berapa Banyak?
Source | : | American Heart Association,P2PTM Kemenkes RI,Manchester Evening News |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar