GridHEALTH.id - Salah satu ancaman diabetes ini adalah karena kurang gerak.
Diabetes melitus (DM) adalah salah satu dari sekian banyak penyakit metabolik yang makin banyak kejadiannya akibat gaya hidup yang kurang sehat.
Umur, gaya hidup, kegemukan, etnik, dan negara asal, merupakan berbagai faktor yang memengaruhi timbulnya penyakit ini.
Prevalensi diabetes mencapai puncaknya pada golongan umur 60-79 tahun.
Menurut dokter penyakit dalam Fakultas Kedokteran (FK) UGM, dr. Probosuseno, Sp.P.D., K.Ger., faktor yang berpengaruh untuk terjadinya DM adalah faktor keturunan, kurang olahraga, kegemukan, nutrisi berlebih, konsumsi obat-obatan dan hormon.
''DM, kebanyakan karena gaya hidup yang tidak benar. Namun, dengan kemajuan di bidang kedokteran dan farmasi banyak berperan memperpanjang harapan hidup manusia, termasuk di Indonesia,'' kata Probobuseno dalam seminar kesehatan 'Strategi Hidup Sehat bagi Penderita Diabetes Melitus' yang diselenggarakan oleh GMC Health Centre di Gedung University Club (UC) UGM, Sabtu (15/8).
Kondisi tubuh yang kurang gerak namun terbiasa mengkonsumsi makanan manis dan tinggi kalori akan membuat ketidakseimbangan dalam tubuh.
Asupan makanan tidak akan terolah sempurna menjadi energi dan sisa makanan yang tidak terpakai akhirnya akan disimpan menjadi menjadi tumpukan lemak.
Jika hal ini berlangsung dalam waktu lama akan menyebabkan kegemukan atau obesitas.
Obesitas Vs Diabetes
Sudah menjadi rahasia umum, obesitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan diabetes.
Maka dari itu, tak heran jika kurang gerak ini jadi salah satu ancaman diabetes menggerogoti tubuh.
Baca Juga: Ibu Hamil Penyandang Diabetes, Wajib Periksa Kondisi Mata Sejak Dini
Seperti yang dimuat dari halodoc.com, kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan peradangan yang memicu resistensi insulin.
Insulin yang bermasalah menyebabkan tubuh tidak dapat mengolah gula sehingga akan meningkatkan kadar gula darah hingga diatas rata-rata.
Hal ini membuat pankreas rentan mengalami kerusakan karena kewalahan memproduksi insulin untuk mengimbangi kadar gula yang tinggi.
Hingga akhirnya menyebabkan datangnya diabetes.
Semakin mudahnya dalam perkembangan teknologi tersebut, justru menjadi ancaman diabetes menyerang tubuh.
Kemudahan tersebut justru membuat banyak orang kurang melakukan aktivitas fisik atau males gerak yang dapat berakhir pada kegemukan.
Beda halnya ketika teknologi masih terbatas, yang mengharuskan pergi ke pasar, belanja, masak, baru bisa dimakan.
Hal ini akan merubah pola metabolisme yang akan meningkatkan risiko diabetes.
Maka, pentingnya menerapkan gaya hidup sehat inilah yang harus ditanamkan.
Tak perlu dengan hal yang berat, bisa menerapkan pola makan seimbang.
Hanya dengan merubah perilaku hidup, kamu bisa terhindar dari masalah kesehatan, termasuk diabetes.
Baca Juga: Waspadai Sejak Dini, Ini Gangguan Penglihatan Pada Penyandang Diabetes
Olahraga Pilar Utama
Dilansir dari laman ugm.ac.id, staf pengajar Klinik Terapi Fisik, FIK-UNY, Dr. dr. B.M. Wara Kushartanti, M.S., mengatakan olahraga merupakan salah satu pilar utama pengelolaan DM bersamaan dengan diet, obat, dan edukasi.
Menurutnya, berolahraga akan membantu memperbaiki metabolisme glukosa dan lemak karena sel lebih sensitif terhadap insulin.
''Olahraga menunda kemunculan DM, membantu pengelolaan DM, dan mengurangi komplikasi DM,'' ujarnya.
Untuk menunda munculnya DM, dianjurkan melakukan olahraga selama satu jam setiap hari.
Khusus bagi penderita DM, dilakukan latihan senam, berupa pemanasan 10 menit, inti 20 menit, dan pendinginan 10 menit, dengan frekuensi latihan 3-5 kali per minggu.
Jika tak ingin ada ancaman diabetes tersebut, mulailah untuk melakukan aktivitas sekecil mungkin.(*)
Source | : | Halodoc.com,kemkes.go.id,ugm.ac.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar