"Kebanyakan orangtua yang datang memeriksakan anaknya, ketika mereka mengetahui peristiwa yang terjadi, nggak nyangka padahal (pelaku) masih keluarga atau tetangga, baik dan sayang pada anak-anak, ternyata memiliki perilaku menyimpang," jelasnya.
3. Relasi kuasa
Alasan korban kekerasan seksual tidak berani melapor yang lainnya adalah karena ada hubungan kuat antara pelaku.
Misalnya saja, seperti kasus kekerasan sesksual beberapa waktu yang lalu terjadi di institusi pendidikan.
4. Stigma di masyarakat dan keluarga
Kekhawatiran stigma tentang korban kekerasan seksual yang tidak memiliki masa depan, juga termasuk alasan kebanyakan dari mereka enggan melapor.
Korban kekerasan seksual perempuan misalnya, masa depannya dianggap sudah hancur karena keperawanannya telah terenggut.
"Padahal masalah keperawanan di dunia kedokteran bukan masalah esensial. Justru, yang kita harus cermati apakah ada dampak psikologis kepada korban," ujarnya.
Dokter Baety juga menambahkan, "Karena dampaknya nanti dia berhenti sekolah, depresi, atau kemudian timbul penyakit akibat penularan seksual."
5. Hambatan psikologis
Lantaran ada stigma, korban kekerasan seksual maupun keluarganya jadi tidak berani untuk lapor.
Baca Juga: Ketahui Jenis Pelecehan Seksual, Diduga Dialami Putri Candrawati
Source | : | media briefing |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar