GridHEALTH.id - Penyakit diabetes sangat berkaitan dengan insulin, yaitu hormon yang membantu sel tubuh mengambil gula di dalam darah (glukosa) untuk diolah menjadi energi.
Pada diabetes tipe 2, hormon insulin tidak dapat berfungsi secara efektif dalam memindahkan glukosa ke dalam sel sehingga terjadi penumpukan gula dalam darah.
Sementara pada diabetes tipe 1, pankreas tidak secara optimal atau berhenti memproduksi hormon insulin.
Tanpa jumlah hormon insulin yang memadai, sel lebih sulit menyerap glukosa sehingga menyebabkan gula menumpuk di dalam darah.
Ketika tidak ada glukosa di dalam sel yang bisa diproses menjadi energi, sistem metabolisme akan mengira bahwa tubuh dalam kondisi lapar.
Tubuh selanjutnya akan menjalankan mekanisme alternatif yaitu dengan membakar cadangan lemak dan otot guna memenuhi kebutuhan energinya.
Di samping itu, ginjal akan bekerja lebih keras untuk menyaring glukosa yang terdapat di dalam darah.
Proses penyaringan ini membuat tubuh membutuhkan energi tambahan sehingga menyebabkan semakin banyak cadangan lemak dan otot yang dipecah.
Inilah alasan mengapa penderita diabetes mengalami penurunan berat badan sehingga tubuhnya pun menjadi kurus.
Kondisi perubahan fisik pengidap diabetes ini perlu diwaspadai.
Baca Juga: Kebiasaan di Pagi Hari yang Bikin Gula Darah Diabetes Naik, Lebih Waspada
Menanggapi permasalahan mengenai perubahan fisik pengidap diabetes berat badan yang turun, terjadi akibat tubuh mengalami penurunan massa otot dan lemak sehingga lebih terlihat kurus.
Hal yang mendasarinya adalah ketidak mampuan tubuh menggunakan gula sebagai sumber energi.
Pada akhirnya tubuh melakukan pemecahan lemak dan otot untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Padahal otot menyumbang berat badan rata-rata pada wanita sebesar 36% dan pada pria sebesar 45%.
Untuk menormalkan kembali tubuh ibu anda memerlukan waktu, dan tidak bisa didapatkan instan.
Meskipun beberapa pasien perlu menurunkan berat badan, penurunan berat badan yang terlalu drastis juga tidak baik untuk pengendalian penyakit diabetes.
Agar bisa menjalani aktivitas secara normal, diabetesi tetap membutuhkan energi yang cukup.
Semakin tinggi kadar gula darah, sistem metabolisme bisa semakin terganggu sehingga memecah lebih banyak cadangan lemak dan otot.
Lebih jauh, pembakaran lemak secara berlebihan dapat meracuni tubuh, seperti ketika diabetesi mengalami komplikasi ketoasidosis diabetik.
Kondisi ini disebabkan oleh tingginya kadar keton (asam darah) di dalam darah yang berasal dari pembakaran lemak.
Konsentrasi asam yang tinggi dalam darah dapat mengacaukan sistem metabolisme secara keseluruhan sehingga menyulitkan diabetesi untuk menurunkan gula darah.
Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Pentingnya Perawatan Luka Pada Pasien Diabetes
Jika mengalami perubahan fisik pengidap diabetes, berikut ada tips untuk menaikan berat badan:
1. Utamakan makanan untuk diabetes yang berkalori tinggi.
2. Makan dalam porsi kecil tapi sering.
3. Pilih camilan untuk diabetes seperti alpukat, kacang-kacangan, dan keju.
4. Konsumsi lemak yang tepat seperti minyak zaitun, ikan, telur, dan daging tanpa lemak tak jenuh yang bagus untuk diabetes.
5. Makan secara teratur dan hindari menunda-nunda makan.
6. Jangan makan secara berlebihan, sesuaikan porsi dengan kebutuhan kalori harian.
Jika kesulitan menentukan jenis makanan dan jumlah porsi yang sesuai untuk meningkatkan berat badan, bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi.
Baca Juga: Luka Susah Sembuh Pada Penderita Diabetes, Ini Penyebab Sebenarnya!
Source | : | hallosehat.com,Alodokter.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar