GridHEALTH.id -Ginjal bengkak pada anak (pediatric hydronephrosis) dapat terjadi karena saluran yang mengalirkan urine dari ginjal ke luar tubuh (ureter) tersumbat atau mengalami kelainan.
Masalah kesehatan yang dikenal dengan hidronefrosis ini tak pandang usia. Bayi yang baru lahir sampai kalangan lansia bisa mengalaminya.
Bayi baru lahir dan bayi dengan hidronefrosis biasanya menunjukkan sedikit atau tanpa gejala sama sekali. Anak-anak yang lebih tua yang memiliki kasus sedang hingga parah mungkin mengalami:
- Nyeri di bagian samping atau perut
- Darah dalam urin
Anak-anak yang lebih tua lebih mungkin terkena infeksi saluran kemih, yang gejalanya meliputi:
- Perasaan ingin buang air kecil yang terus-menerus
- Nyeri di perut bagian bawah saat buang air kecil
- Urin keruh atau berdarah
- Nyeri punggung atau samping
- Demam
- Muntah
Baca Juga: Hati-hati, Penyakit Infeksi Usus Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal
Baca Juga: Trimester Pertama, Ini Dia Dua Cara Tes Untuk Memastikan Kehamilan
Dokter biasanya dapat mendeteksi hidronefrosis melalui USG prenatal rutin selama trimester kedua.
Jika demikian, dokter dapat merujuk ke prenatal unirt untuk pemindaian ultrasonografi dan MRI resolusi tinggi (level II) guna mengevaluasi kondisi bayi. Pengujian ini mungkin termasuk:
- X-ray kandung kemih untuk memeriksa refluks vesicoureteral
- Pencitraan diagnostik ginjal untuk menilai fungsi dan drainase urin yang tepat
Ginjal bengkak bisa kembali normal atau tidak sangat bergantung dengan penanganan sesuai kondisi penyakit. Dilansir dari Cleveland Clinic, ginjal bengkak yang segera diobati umumnya bisa kembali normal.
Tapi, masalah kesehatan ini apabila tidak segera mendapatkan penanganan medis yang tepat bisa menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal. Dampaknya, fungsi ginjal bisa menurun sampai berdampak fatal seperti gagal ginjal.
Melansir NHS, terdapat beberapa cara mengobati ginjal bengkak sesuai kondisi, tingkat keparahan, dan penyebab akar penyakit. Antara lain;
1. Katerisasi urine
Tindakan medis ini dilakukan dengan cara mengalirkan urine dari uretra lewat bantuan selang. Tujuannya, untuk mencegah kerusakan ginjal.
Untuk mengatasi ginjal bengkak karena penyempitan ureter, saluran urine pasien biasanya dipasangi tabung plastik berongga atau stent untuk mengalirkan urine keluar dari tubuh.
2. Terapi obat
Terkadang, dokter juga meresepkan obat tertentu sesuai akar penyebab ginjal bengkak. Untuk ginjal bengkak karena pembesaran prostat, dokter akan meresepkan obat untuk mengobati pembesaran prostat.
Baca Juga: Ternyata Begini Cara dan Dosis Penggunaan Antibiotik yang Benar
Baca Juga: Coba Cek Disini, Makanan yang Dilarang Untuk Penderita Asam Urat
Bagi kasus ginjal bengkak karena infeksi saluran kencing, pasien biasanya diresepkan obat antibiotik dan penghilang rasa sakit.
Sementara untuk ginjal bengkak karena kanker, dokter jamak mengobati pasiennya dengan kemoterapi, radioterapi, atau operasi.
Untuk ginjal bengkak karena penyakit batu ginjal yang cukup besar, terkadang dokter juga menyarankan operasi pengangkatan batu ginjal.
3. Operasi
Sedangkan cara mengobati ginjal bengkak dengan kondisi salah satu ginjal sudah rusak parah, opsinya yakni operasi pengangkatan ginjal.
Kebanyakan penyintas tetap bisa hidup normal hanya dengan satu ginjal yang berfungsi prima. Jika anak menderita gejala ginjal bengkak, jangan khawatir berlebihan. Segera diskusikan perawatan medis yang paling tepat dengan dokter yang menangani.
Baca Juga: Penyandang Alergi Perlu Tahu Tentang Efek Samping Vaksin Covid-19
Baca Juga: Tea Tree Oil Bisa Jadi Pilihan Alami Atasi Penyakit Infeksi Telinga
Dengan begitu, ginjal bengkak bisa kembali normal dan komplikasi seperti gagal ginjal bisa dicegah. (*)
Source | : | Kompas.com,Cleveland Clinic,National Health Service UK,Children National Organisation, UK |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar