Para peneliti menemukan bahwa berolahraga dengan setelan memang meningkatkan kehilangan keringat dan tekanan fisiologis dibandingkan dengan kontrol.
Mereka berteori bahwa ini mungkin mendukung adaptasi panas dari waktu ke waktu, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan inilah yang terjadi.
Dan ketika sampai pada klaim tentang potensi pakaian sauna untuk meningkatkan penurunan berat badan, mungkin memang ada benarnya juga, kata Dalleck.
Selain mengeluarkan banyak air, suhu inti yang meningkat (akibat mengenakan setelan) selanjutnya menyebabkan peningkatan metabolisme yang lebih tahan lama setelah berolahraga, jelas Dalleck.
“Fenomena ini dikenal sebagai konsumsi oksigen pasca-olahraga (EPOC) yang berlebihan,” katanya.
“Dapat diharapkan bahwa dengan olahraga kronis dengan pakaian sauna, akan ada pengeluaran kalori yang lebih besar secara keseluruhan, yang mengarah pada penurunan berat badan yang lebih besar.”
Baca Juga: Cukup Tekan 5 Titik Pijat Akupresur Ini Untuk Mengatasi Sakit Gigi
Baca Juga: Awas, Hindari 11 Makanan Ini Bila Tak Ingin Hipertensi Kumat
Menurut sebuah studi penelitian yang diterbitkan pada April 2020 yang dilakukan oleh American Council of Exercise (ACE), Dalleck adalah salah satu penulisnya, saat dikenakan selama latihan pemulihan, setelan ini meningkatkan daya tahan secara keseluruhan (selama dan setelah berolahraga) tanpa latihan tambahan.
Dalleck mengatakan pakaian sauna biasanya dipakai untuk latihan aerobik tetapi juga bisa digunakan selama latihan ketahanan seperti angkat beban.
Dalam studi ACE lain yang rekan penulisnya adalah Dalleck, hasilnya menunjukkan pakaian sauna memiliki manfaat bagi olahragawan yang kelebihan berat badan dan obesitas.
Kadar glukosa darah, tikus metabolisme istirahat e, oksidasi lemak, berat badan, dan persentase lemak tubuh semuanya meningkat setelah program latihan delapan minggu di mana peserta berolahraga dengan pakaian sauna dan membandingkannya dengan berolahraga dengan pakaian olahraga biasa.
Meski demikian, Dalleck mengingatkan untuk berhati-hati penggunaannya pada populasi berisiko tinggi tertentu.
"Orang dengan penyakit jantung dan diabetes khususnya memiliki kesulitan yang melekat dengan termoregulasi," katanya.
Individu dengan kondisi ini harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum menggunakan pakaian sauna selama berolahraga untuk mengetahui apakah aman bagi mereka untuk melakukannya.
Selain itu, jika memiliki masalah kesehatan lain yang dapat mengganggu kemampuan kita untuk berolahraga dengan aman atau meningkatkan intensitas olahraga dengan aman, atau jika memiliki tantangan dalam menjaga hidrasi yang sehat dan tingkat tekanan darah, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba tren ini.
Penting untuk diperhatikan bahwa tidak seorang pun boleh menggunakan pakaian sauna untuk latihan intensitas tinggi atau lama karena risiko dehidrasi.
“Jika individu mengikuti praktik hidrasi yang baik, maka risiko dehidrasi benar-benar tidak ada,” kata Dalleck. Sebelum berolahraga, Dalleck merekomendasikan satu hingga dua gelas air putih.
Source | : | Everyday Health,American Council of Exercise,British Journal of Sports Medicine |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar