"Kita akan memberikan pelayanan sesuai dengan perkembangan umur. Jadi kalau misalnya anak bayi ya anak bayi, kalau dia masuk usia produktif ya usia produktif, sekolah-sekolah, dan seterusnya. Jadi kita akan buat seperti itu," jawab dr. Azhar.
Perubahan ini sejalan dengan pilar-pilar transformasi kesehatan yang menjadi program Kementrian Kesehatan saat ini.
Perubahan puskesmas akan diperkuat oleh 300.000 posyandu prima, "Posyandu prima ini akan mendatangi masyarakat dan mendata masyarakat, serta melakukan upaya promotif preventif,
"Jadi puskesmas bukan kita (masyarakat) yang dateng, tapi kita yang menjangkau masyarakat sekarang. Kita sedang jalankan, cepat sekali prosesnya," tutup dr. Azhar.
Tiga pejabat baru eselon satu Kementrian Kesehatan yang dilantik pada hari ini, antara lain:
1. dr. Azhar Jaya, S.K.M., M.A.R.S. sebagai Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
2. Syarifah Liza Munira, S.E., M.P.P., Ph.D. sebagai Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan.
3. Dr. Sundoyo, S.H., M.K.M., M.Hum sebagai Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan.
“Jadi memang buat teman-teman yang masuk sekarang waktu akan berjalan dengan sangat cepat, kerja akan berjalan dengan sangat sibuk. Semangat harus tinggi dan mesti sehat karena kalau sakit nanti bisa tidak selesai tugasnya,” kata Menkes Budi kepada para pejabat dalam proses pelantikan.
Menkes Budi mengharapkan kepada para pejabat dapat menjadi panutan bagi pegawai lainnya yang lebih muda, termasuk apa yang dilakukan. Serta membudayakan bekerja dengan bersih dan profesional, yang harus ditularkan ke seluruh pegawai Kementerian Kesehatan.
Harapan lainnya adalah diperlukan adanya terobosan-terobosan baru dalam kebijakan-kebijakan khususnya untuk mendukung transformasi sistem kesehatan nasional. (*)
Baca Juga: Jelang Nataru, Muncul Subvarian Baru BN.1 dan PPKM Dilanjutkan
Source | : | Liputan |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar