GridHEALTH.id - Menkes Budi baru saja melantik pejabat baru eselon 1 Kementerian Kesehatan pada Kamis siang (08/12/2022).
Salah satunya adalah dr. Azhar Jaya, S.K.M., M.A.R.S. sebagai Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan.
Pelantikan ini dilakukan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan menjadi pelantikan eselon satu yang terakhir di periode jabatan Menkes Budi dan Wamenkes Dante.
Dalam pelantikan ini juga disaksikan dan dihadiri secara langsung oleh Wakil Menteri Dante Saksono.
Saat ditemui lebih lanjut oleh tim GridHEALTH.id mengenai rencana ke depan selama masa jabatannya, dr. Azhar Jaya, S.K.M., M.A.R.S. selaku Dirjen Yankes yang baru dilantik menyebutkan setidaknya ada tiga tugas utama yang diberikan.
"Tugasnya Pak Menteri ke saya sudah jelas cuma tiga, pertama membangun rumah sakit kementrian kesehatan sebagai contoh terbaik di ASIA,
"Kedua bagaimana rumah sakit itu bisa berfungsi sebagai pusat riset yang unggulan,
"Ketiga bagaimana rumah sakit rumah sakit ini bisa jadi pengampu buat rumah sakit rumah sakit di daerah lain sehingga kita bisa maju bersama-sama," jelasnya.
Dengan adanya tiga tugas utama tersebut, dr. Azhar juga melakukan evaluasi mengenai kondisi pelayanan kesehatan saat ini.
Dirinya menyebutkan adanya perubahan kualitas pelayanan dan mutu di bidang pelayanan kesehatan Indonesia.
"Kita ingin mutu dan kualitas pelayanan kita lebih baik, sehingga masyarakat kita bisa dilayani dengan baik dan gaada masyarakat kita yang ke luar negeri untuk berobat hanya gara-gara merasa tidak dilayani dengan baik. Itu tugas saya," jelas dr. Azhar.
Selain itu, ke depan, disebutkan akan ada pembaharuan pelayanan dalam bidang Puskesmas, di mana Puskesmas akan melakukan tindakan preventif dan promotif.
"Ke depan, Pak Menteri sudah jelas (menyampaikan) bahwa dia yang dipusatkan itu lebih ke arah promotif preventif, bukan ke kuratif.
"Jadi puskesmas fungsinya itu menjaga orang supaya jangan sakit atau mendeteksi supaya orang itu diawal tidak sakit parah. Itu tugasnya puskesmas," lanjutnya.
Beberapa upaya preventif dan promotif yang dilakukan oleh puskesmas, yaitu:
1. Penambahan imunisasi
"Imunisasi yang tadinya cuma 10 kita tingkatkan jadi 14," kata dr. Azhar.
2. Pemberian vaksin kanker serviks
"Kita fokus kepada penanganan vaksin untuk mencegah kanker serviks," lanjutnya.
3. Peningkatan pelayanan ibu hamil
"Terus ibu-ibu hamil yang tadinya ke dokter hanya periksa 4 kali, kita tingkatkan 6 kali plus usg, nah tujuannya apa, supaya kita menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi," ujar dr. Azhar.
4. Pemberian pelayanan sesuai umur
Baca Juga: Rutin Lakukan Gaya Hidup Sehat Seperti Ini Mampu Cegah Hipertensi
"Kita akan memberikan pelayanan sesuai dengan perkembangan umur. Jadi kalau misalnya anak bayi ya anak bayi, kalau dia masuk usia produktif ya usia produktif, sekolah-sekolah, dan seterusnya. Jadi kita akan buat seperti itu," jawab dr. Azhar.
Perubahan ini sejalan dengan pilar-pilar transformasi kesehatan yang menjadi program Kementrian Kesehatan saat ini.
Perubahan puskesmas akan diperkuat oleh 300.000 posyandu prima, "Posyandu prima ini akan mendatangi masyarakat dan mendata masyarakat, serta melakukan upaya promotif preventif,
"Jadi puskesmas bukan kita (masyarakat) yang dateng, tapi kita yang menjangkau masyarakat sekarang. Kita sedang jalankan, cepat sekali prosesnya," tutup dr. Azhar.
Tiga pejabat baru eselon satu Kementrian Kesehatan yang dilantik pada hari ini, antara lain:
1. dr. Azhar Jaya, S.K.M., M.A.R.S. sebagai Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
2. Syarifah Liza Munira, S.E., M.P.P., Ph.D. sebagai Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan.
3. Dr. Sundoyo, S.H., M.K.M., M.Hum sebagai Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan.
“Jadi memang buat teman-teman yang masuk sekarang waktu akan berjalan dengan sangat cepat, kerja akan berjalan dengan sangat sibuk. Semangat harus tinggi dan mesti sehat karena kalau sakit nanti bisa tidak selesai tugasnya,” kata Menkes Budi kepada para pejabat dalam proses pelantikan.
Menkes Budi mengharapkan kepada para pejabat dapat menjadi panutan bagi pegawai lainnya yang lebih muda, termasuk apa yang dilakukan. Serta membudayakan bekerja dengan bersih dan profesional, yang harus ditularkan ke seluruh pegawai Kementerian Kesehatan.
Harapan lainnya adalah diperlukan adanya terobosan-terobosan baru dalam kebijakan-kebijakan khususnya untuk mendukung transformasi sistem kesehatan nasional. (*)
Baca Juga: Jelang Nataru, Muncul Subvarian Baru BN.1 dan PPKM Dilanjutkan
Source | : | Liputan |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar