GridHEALTH.id - Gejala darah rendah dan kurang darah memang bisa jadi mirip. Akan tetapi, keduanya berbeda. Oleh sebab itu pengobatannya juga berbeda.
Sama-sama gangguan darah, masyarakat awam diharapkan dapat membedakan bedanya darah rendah dan kurang darah agar penanganan dan pengobatannya tidak keliru atau bercampur aduk.
Hipotensi atau darah rendah bisa bisa diketahui dengan mengukur tekanan darah dengan menggunakan tensimeter. Sedangkan anemia atau kurang darah, bisa diketahui dengan mengukur hemoglobin dengan menggunakan Hb meter.
Masyarakat awam sering menyebutnya dengan istilah darah rendah, adalah kondisi ketika tekanan darah hanya 90 mmHg/60 mmHg atau kurang.
Kondisi ini bisa menyebabkan pengidapnya merasa pusing dan sempoyongan, terutama saat melakukan perubahan posisi tubuh secara tiba-tiba. Misalnya, tiba-tiba berdiri dari posisi tidur.
Hipotensi lebih sering dialami oleh wanita daripada pria, akibat perdarahan yang tidak bisa dihindari oleh wanita, seperti menstruasi atau melahirkan.
Selain itu, hipotensi juga bisa disebabkan karena kehilangan cairan akibat muntah-muntah hebat dan diare serta perdarahan, baik melalui saluran cerna maupun saluran bawah yang terjadi secara tiba-tiba.
Obat-obatan tertentu juga bisa memengaruhi tekanan darah menjadi rendah, antara lain obat anti darah tinggi, obat penenang atau obat diuresis (yang biasanya digunakan untuk merangsang buang air kecil).
Atau anemia adalah kondisi ketika kadar hemoglobin (zat merah darah) dalam tubuh seseorang berada di bawah kisaran normal. Itulah sebabnya anemia sering disebut juga dengan kurang darah.
Baca Juga: Coba Konsumsi 5 Bahan Alami Ini Untuk Menaikkan Tekanan Darah Rendah
Baca Juga: Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Pada Kaki Kapalan, Perhatikan!
Kadar normal hemoglobin berbeda-beda pada tiap orang, sebab tergantung usia dan jenis kelaminnya. Pada wanita dewasa, kadar normal hemoglobin adalah 12–16 gram per desiliter (gr/dl), sedangkan pada pria dewasa adalah 13,5–18 gram per desliter.
Seseorang bisa mengalami anemia karena berbagai macam hal, seperti produksi darah yang rendah akibat perdarahan, kekurangan zat besi, kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat, ataupun karena adanya penyakit kronis misalnya kanker.
Source | : | Halodoc.com,American Heart Association,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar