GridHEALTH.id - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan penyakit hepatitis akut misterius sebagai kejadian luar biasa (KLB) pada 15 April 2022.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan lebih dari 600 kasus hepatitis akut di 30 negara, termasuk di Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Indonesia. Meski demikian, penyebab pasti dari penyakit tersebut masih menjadi misteri.
Hingga berita ini di publish, WHO mengetahui penyebab pasti munculnya penyakit hepatitis akut tersebut. Karenanya disebut misterius.
Pada 27 Mei lalu, WHO mengonfirmasi bahwa sembilan anak telah meninggal akibat hepatitis akut. Dari semua kasus yang teridentifikasi di seluruh dunia, sekitar 6%, atau setidaknya 38 anak, membutuhkan transplantasi hati.
Usia anak-anak yang mengidap penyakit misterius ini berkisar dari 1 bulan hingga 16 tahun. Namun, lebih dari 75% kasus terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun, menurut WHO.
Di Indonesia, ada 3 kasus kematian di RSCM beberapa waktu lalu, sebelum lebaran 2022.
Kesemuanya adalah pasien rujukan yang diterima oleh RSCM dari rumah sakit di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah mengambil tindakan cepat. Kementerian Kesehatan menerbitkan surat edaran untuk mewaspadai perkembangan penyakit Hepatitis Akut yang berasal dari Inggris Raya.
Surat edaran tersebut bernomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Ekologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetologi).
Kementerian Kesehatan sedang berupaya menginvestigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
Hasil sementara investigasi, menurut Juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, pihaknya tidak menemukan adanya penularan penyakit pada keluarga pasien.
"Dari satu investigasi, saat ini tidak ada penularan ke keluarga lain," kata Nadia dilansir Era.id (4/5/2022).
Baca Juga: Healthy Move, Tabata Latihan Favorit Untuk Menurunkan Berat Badan
Hingga kini, penyakit hepatitis akut masih menjadi momok menakutkan, khususnya bagi para orangtua karena penyakit ini banyak menyerang anak-anak.
Hepatitis ditandai dengan kadar enzim hati yang terlalu tinggi. Pakar medis hingga kini masih berjuang untuk mengidentifikasi penyebab wabah tersebut.
Meskipun tidak dikonfirmasi, ada bukti bahwa virus biasa adenovirus, jenis virus umum yang biasanya menyebabkan pilek, mungkin menjadi penyebabnya, kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).
Beberapa peneliti lebih lanjut menyebut bahwa Adenovirus pada anak-anak yang sebelumnya telah terinfeksi Covid-19 memicu serangkaian peristiwa yang menyebabkan respons imun yang menyerang hati, sebagaimana dilaporkan oleh South China Morning Post.
Hepatitis akut bukan tipe penyakit yang tiba-tiba muncul dan langsung parah. Ada tiga tahap gejala yang akan dialami anak hingga penyakit ini benar-benar menuju ke tahap parah.
Tahap awal, yakni saat anak mengalami sakit perut, mual, muntah hingga diare. Kemudian gejala lanjutan yakni saat anak mulai mengalami penyakit kuning yang biasanya dimulai dari mata yang menguning hingga ke seluruh tubuh.
Source | : | GridHEALTH.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar