GridHEALTH.id - Kolesterol tinggi cenderung dikaitkan dengan orang dewasa dan lansia. Tetapi pada kenyataannya, sekarang ini orang yang lebih muda, bahkan remaj juga bisa mengalami kolesterol tinggi. Dimana angka HDL, LDL, dan kolesterol total di luar kisaran sehat.
Meskipun kurang umum, sangat mungkin bagi remaja untuk mengalami hiperlipidemia (juga disebut hiperkolesterolemia). Bahkan anak kecil terkadang dapat mengalami masalah ini.
Jika memiliki kolesterol tinggi sebagai orang yang lebih muda, penting untuk bersikap proaktif dalam mengelola kondisi. Karena lipid darah tinggi pada usia berapa pun meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Dan, menurut sebuah studi tahun 2020, semakin muda kjta memiliki kolesterol tinggi, semakin besar risiko penyakit kardiovaskular sepanjang hidup kita.
Para peneliti dalam studi ini menemukan bahwa kerusakan arteri akibat kolesterol LDL (jahat) yang meningkat tampaknya bersifat kumulatif, menjadikannya semakin penting untuk tetap berada di atas pengobatan di awal kehidupan.
Hiperlipidemia umumnya tidak memiliki gejala apa pun, jadi satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kita mengidapnya adalah dengan melakukan tes.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan orang berusia 20 tahun ke atas yang berisiko rendah terkena penyakit kardiovaskular untuk diuji setiap 5 tahun.
Bahkan usia untuk tes pertama bisa lebih muda bila ada faktor risiko (seperti obesitas atau riwayat serangan jantung dalam keluarga), dan disarankan untuk memeriksakan kolesterol mereka lebih sering.
Orang di bawah usia 20 HDL adalah 45 mg/dL atau lebih tinggi
LDL: kurang dari 110 mg/dL
Baca Juga: Nyeri Leher Bagian Belakang Bisa Jadi Tadi Tanda Kolesterol Tinggi?
Baca Juga: Kaleidoskop Penyakit 2022, Hepatitis Akut Misterius Telan Korban Anak Indonesia Sebelum Lebaran 2022
Kolesterol total: kurang dari 170 mg/dL LDL: 110–129 mg/dL
Kadang-kadang, memiliki kolesterol tinggi sebagai orang yang lebih muda bisa diakibatkan oleh genetik.
Familial hypercholesterolemia (FH) adalah kondisi bawaan yang menyebabkan tubuh mendaur ulang kolesterol LDL secara tidak normal.
Menurut American Heart Association, 1 dari sekitar 200 orang dewasa mengalami mutasi genetik ini (walaupun hanya sekitar 10% yang menyadarinya). Jika tidak diobati, FH biasanya berkembang menjadi penyakit jantung koroner.
Untuk beberapa remaja, faktor kesehatan dan gaya hidup lainnya memainkan peran utama dalam menyebabkan kolesterol tinggi, seperti:
- Kegemukan
- Kurang olahraga
- Gaya hidup malas gerak
- Diet tinggi lemak jenuh, natrium, dan gula tambahan (dan rendah serat) dapat meningkatkan risiko.
- Memiliki diabetes juga dapat memengaruhi angka. Kondisi yang dikenal sebagai dislipidemia diabetik dapat meningkatkan kolesterol LDL (jahat) dan menurunkan kolesterol HDL (baik).
Baca Juga: Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Pada Kaki Kapalan, Perhatikan!
Baca Juga: Apakah Crohn's Disease Dapat Menyerang Anak? Lihat Faktanya Disini!
Remaja memiliki berbagai pilihan untuk mengobati kolesterol tinggi. Jika kita telah menerima diagnosis kondisi ini, bicarakan dengan dokter tentang cara terbaik untuk mengobatinya.
Beberapa strategi yang mungkin direkomendasikan dokter meliputi:
- Mempertahankan berat badan sedang
- Makan diet rendah lemak jenuh dan trans, natrium, dan gula tambahan
- Makan makanan tinggi serat dan antioksidan
- Tidak merokok
Baca Juga: 4 Bahan Bumbu Dapur Paling Tokcer Untuk Atasi Kolesterol Jahat
Baca Juga: 5 Pantangan Makanan yang Wajib Dipatuhi Penderita Darah Rendah
- Mengurangi konsumsi alkohol
- Meningkatkan aktivitas fisik setidaknya 30 menit per hari
- Menambahkan suplemen alami untuk rejimen pengobatan
Diagnosis kolesterol tinggi pada usia remaja, 20-an, atau 30-an mungkin memprihatinkan, tapi bisa diobati. Dengan protokol pengobatan yang tepat, modifikasi gaya hidup, atau keduanya, remaja mungkin dapat meningkatkan jumlah kolesterol ke kisaran yang lebih sehat. (*)
Source | : | Health Line,Medical News Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar