Pecah pembuluh darah umunya diawali dengan adanya penyumbatan di dalam dinding pembuluh darah, yang bila dibiarkan dapat semakin memenuhi aliran darah. Kondisi ini dapat terjadi pada bagian pembuluh darah mana pun di tubuh.
Pendarahan yang diakibatkan dari pecah pembuluh darah ini dapat muncul di bawah permukaan kulit, yang ditandai dengan titik-titik kecil berwarna merah, coklat, atau ungu. Bahaya atau tidaknya kondisi ini bergantung dengan jenis pembuluh darah yang terkena.
Dengan melihat kondisi ini, maka tidak heran jika pecah pembuluh darah dapat menyebabkan kondisi serius, hingga kematian.
Berikut ini beberapa deretan penyakit yang memicu pecah pembuluh darah, seperti yang dijelaskan dalam Hellosehat:
Pemicu pembuluh darah lainnya adalah cedera yang berasal dari benturan atau terjatuh, menyebabkan pembuluh kapiler, pembuluh darah kecil dengan dinding tipis sebagai tempat bertukarnya oksigen dan nutrisi dengan karbon dioksida dan limbah, yang berada di bawah kulit pecah.
Pecah pembuluh darah kapiler ini membuat sel darah merah bocor dan terkumpul di bawah kulit, sering dikenal dengan kulit memar. Kebanyakan kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena dapat hilang dengan sendirinya dalam dua hingga empat minggu. Jika memar diikuti nyeri dan bengkak, bisa jadi tanda dari keseleo atau patah tulang.
Vaskulatis adalah kondisi saat pembuluh darah terjadi peradangan, khususnya pada pembuluh darah kapiler atau pembuluh darah arteri besar, seperti aorta. Berawal dari peradangan maka dapat melemah dan melebar, hingga menimbulkan berbagai kasus lainnya, seperti:
- Aneurisma (pembesaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah, yang berlanjut pada pecah pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan internal yang mengancam jiwa)
- Oklusi (penyempitan pada pembuluh darah hingga menutup seluruhnya)
Gejala yang muncul dari vaskulitis adalah ruam pada kulit, lelah, demam, nyeri sendi, sakit perut. Dalam kasus parah bisa menimbulkan gangguan fungsi ginjal, sarah, dan sesak napas, gejala lain bergantung pada letak pembuluh darah yang rusak dan pecah.
Hipertensi memicu pecah pembuluh darah adalah kondisi yang umum, juga sering menjadi salah satu komplikasi hipertensi yang tidak disadari. Tekanan darah tinggi dapat memengaruhi pembuluh darah karena menjadi tumpuan dari tekanan aliran darah, efeknya arteri menjadi menyempit dan rusak.
Baca Juga: Terpapar Cairan Disinfektan di Jalan, Seorang Pria Alami Pecah Pembuluh Darah Mata
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat,Megapolitan Kompas |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar