Peneliti juga menemukan, mereka yang tidur dengan durasi enam hingga sembilan jam permalam justru mengalami pengurangan risiko serangan jantung sebesar 18 persen.
"Riset ini membuktikan bahwa durasi tidur ideal adalah faktor kunci untuk kesehatan jantung," ucap Celine Vetter, selaku pemimpin riset.
Para peneliti mendapati hasil bahwa, mereka yang tidur kurang dari 6 jam semalam memiliki risiko 27 persen lebih tinggi mengalami kelainan jantung yang disebut aterosklerosis, dibandingkan mereka yang tidur 7 hingga 8 jam.
Aterosklerosis adalah penebalan pada dinding arteri yang bisa menyebabkan berbagai komplikasi.
Kurang tidur juga sering dikaitkan dengan beberapa faktor pemicu penyakit jantung, seperti gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, peradangan, dan obesitas.
Perlu diingat, tidur berperang penting dalam kemampuan tubuh untuk memperbaiki kerusakan pada pembuluh darah dan jantung.
Baca Juga: 5 Masalah Kesehatan yang Cukup Serius Akibat Banyak Begadang
Itulah mengapa orang yang kurang tidur alias suka begadang, lebih rentan mengidap penyakit jantung .
Selain aterosklerosis, penyakit jantung yang bisa dialami oleh pengidap insomnia atau kurang tidur, antara lain gangguan irama jantung (aritmia), gagal jantung, dan serangan jantung.
Penting juga diingat, bahaya begadang menyebabkan aktivitas saraf simpatik meningkat.
Saraf simpatik bekerja pada seseorang yang menderita stres atau keadaan emosional.
Orang yang begadang cenderung mengalami tingkat stres dan emosional yang tinggi, karena mereka tidak mampu menghadapi rangsangan dari luar berupa masalah-masalah aktivitas fisik sehari-hari dengan baik.
Saraf simpatik menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah (penyempitan pembuluh darah) dan mempercepat detak jantung.
Hal ini jika berlangsung terus-menerus maka dapat menyebabkan jantung membengkak hingga gagal jantung.(*)
Source | : | klikdokter.com,Hellosehat.com,Kemkes.go.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar