Berikut ini beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seorang ibu mengalami burnout, yaitu:
- Perubahan-perubahan yang menutut proses penyesuaian
- Penilaian terhadap diri sendiri dan/atau situasi
- Keinginan untuk selalu sempurna (perfeksionisme)
- Keterbatasan support system dan tuntutan pengasuhan.
Dalam mengatasi kondisi ini, penting bagi ibu mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar, mulai dari suami, keluarga, dan teman.
Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan berdasarkan rekomendasi dari seorang psikolog, Grace E. Sameve, M.A, M.Psi:
Para Suami - Dukungan dari para suami tentu memiliki peranan besar, karena kesuksesan keluarga ada pada peran istri dan suami. Bagi suami diharapkan dapat hadir secara penuh dan tingkatkan perhatian, kemudian cobalah berinisiatif tunjukkan dukungan dan tawarkan bantuan atau solusi praktis. Bangun komunikasi rutin dua arah dan bijak dalam berbicara, tetapkan prioritas, serta jaga kondisi kesehatan fisik dan mental.
Keluarga dan Teman - Kepada keluarga dan teman yang ingin membantu para ibu mengatasi kondisi ini, maka diperlukan sikap yang berinisiatif tunjukkan dukungan, bijak dalam berbicara, serta sampaikan kesediaan keluarga dan teman untuk mendukung.
Ibu - Ibu yang mengalami kondisi ini, ada baiknya untuk mulai belajar menerima bantuan, mengapresiasi hal-hal kecil, berorientasi pada solusi, dan tingkatkan kepekaan terhadap diri.
Dokter Mesty Ariotedjo, Sp.A, seorang dokter spesialis anak sekaligus founder @tentanganakofficial berbagi pengalaman dalam menerapkan tips ini untuk mengatasi burn out pada ibu.
“Sebagai seorang ibu, aku merasa harus kuat menjalani tanggung jawabku untuk keluarga. Terkadang sungkan meminta bantuan orang lain karena tidak mau merepotkan orang lain. Di sisi lain, aku juga ingin tetap memiliki aktualisasi diri. Dengan sebegitu banyaknya tanggung jawabku, kadang aku mengalami stres dan kelelahan fisik dan emosi tetapi aku sadar betul bahwa ibu yang bahagia penting bagi perkembangan anak.
Oleh karena itu, dengan banyaknya peran yang aku jalani penting sekali untuk memastikan support systemdari suami, dan keluarga terdekat sebagai salah satu cara untuk menangani mommy burnout,” jelasnya dalam acara yang sama. (*)
Baca Juga: Fenomena Quite Quitting, Benarkah Ada Manfaatnya Bagi Kesehatan?
Source | : | liputan langsung acara Hansaplast “Kiat Atasi Mommy Burnout |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar