Orang yang mengalami agorafobia dalam kondisi parah akan membuatnya tidak ingin meninggalkan rumah, seringkali disertai dengan perasaan takut pingsan, takut mati, takut menjadi gila, dan takut ditinggal sendirian bila keluar rumah.
Orang dengan agorafobia tidak menutup kemungkinan mengalami serangan panik, perasaan takut yang ekstrim secara tiba-tiba, dengan gejala seperti detak jantung cepat, kesulitan bernapas, sakit kepala ringan atau pusing, tiba-tiba memerah, menggigil, hingga berkeringat berlebihan.
Gejala agorafobia yang umum, selain serangan panik, yaitu:
- Palpitasi (jantung terasa berat dan denyut jantung meningkat)
- Perasaan nafasnya pendek atau tertahan-tahan
- Merasa tercekik
- Nyeri dada
- Mual atau merasa tidak nyaman di perut
- Derealisasi (merasa tidak di dunia nyata) atau depersonalisasi (merasa terpisah dari diri sendiri)
- Takut kehilangan kendali diri atau menjadi gila, hingga takut mati
- Parestesia (menurunnya sensasi)
Baca Juga: Lahiran Anak Kedua di Usia 39 Tahun, Meghan Markle Ungkap Sempat Rasakan Kesedihan Tak Tertahankan
Source | : | Healthline,Mind.help,Majalah Kedokteran Andalas No.2. Vol.36. Juli-Desember 2012 |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar