GridHEALTH.id - Cegukan atau singultus adalah kontraksi pada otot diafragma (otot yang membatasi dada dan perut) yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak disadari.
Diafragma merupakan organ tubuh yang berbentuk lembaran otot besar di bawah paru-paru dan bergerak bersama otot interkostal saat kita bernapas.
Cegukan ada yang sesekali ada yang sering - terus menerus. Nah, yang terus menerus atau berkepanjangan dapat berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Hal ini dapat disebabkan karena adanya gejala gangguan kesehatan. Di sisi lain, data dari Rare Diseases Database menemukan bahwa cegukan lebih banyak diderita oleh laki-laki dibandingkan perempuan.
Intinya cegukan yang muncul disertai sauara ‘hik’ bukanlah masuk angin dan bisa disebabkan oleh beberapa hal.
Baca Juga: Pengobatan Alami untuk Atasi Tekanan Darah Rendah, Perhatikan Gejalanya!
Bisa disebabkan oleh makan atau minum terlalu cepat dan banyak, mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol dan bersoda, merokok, stroke, tumor otak, mengonsumsi obat-obatan tertentu, baru saja menjalani operasi di daerah perut, dan mengalami kelainan yang mengiritasi saraf pada otot diafragma, menelan terlalu banyak udara (aerophagia), mengalami perubahan suhu secara tiba-tiba, merasa gugup, terlalu bersemangat, atau stres.
Sedangkan cegukan yang berlangsung selama lebih dari 2 (dua) hari dapat dipicu oleh :
* Gangguan sistem pencernaan, seperti gastritis, tukak lambung, pankreatitis, kanker pankreas, kanker lambung, penyakit radang usus, penyumbatan usus, atau hepatitis.
* Gangguan metabolik, seperti kecanduan alkohol, diabetes, atau gangguan elektrolit.
* Gangguan ginjal, seperti gagal ginjal kronis.
Baca Juga: Pilihan Obat Kurap yang Menghitam di Apotek, Lengkap dengan Harga Terbaru
* Gangguan saraf, misalnya akibat peradangan pada saluran napas, atau karena adanya tumor atau kista di leher.
* Gangguan pada otak, seperti stroke hemoragik, radang dan infeksi otak, tumor otak, multiple sclerosis, dan hidrosefalus.
* Gangguan di rongga dada, misalnya pneumonia, bronkitis, tuberkulosis, asma, cedera pada dada, dan emboli paru.
* Gangguan jantung, contohnya serangan jantung dan peradangan selaput jantung.
* Gangguan mental, misalnya gangguan kepribadian, kecemasan, dan stres.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat, Cegah Stunting Bisa Dilakukan Sejak Sebelum Hamil
* Riwayat operasi pada dada atau perut.
Selain kondisi medis di atas, cegukan berkepanjangan juga dapat terjadi akibat efek samping penggunaan obat-obatan.
Jika ditangani dokter, pasien yang mengalami ceguka akan mendapat pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan saraf terkait keseimbangan dan koordinasi, kekuatan otot, refleks, saraf sensorik, dan penglihatan.
Selanjutnya, dokter akan menjalankan beberapa pemeriksaan penunjang guna mencari tahu penyebab cegukan, yaitu :
· Tes darah, untuk melihat tanda infeksi, fungsi hati, dan ginjal.
· Pemindaian, untuk mendeteksi kelainan yang memengaruhi saraf, yaitu foto Rontgen, CT scan, atau MRI.
Baca Juga: Lebih 3000 Kasus Terjadi, Kemenkes Nyatakan Indonesia KLB Campak!
· Endoskopi, untuk melihat kondisi kerongkongan atau saluran pernapasan.
· Elektrokardiografi (EKG), untuk memeriksa kondisi jantung.
Untuk mengatasi cegukan, menghilangkan cegukan secara mandiri dapat dilakukan dengan beberapa metode.
* Menahan napas selama beberapa detik
* Mengambil napas dalam-dalam selama beberapa detik
* Memakan sedikit jahe segar yang sudah dibersihkan
* Mengisap buah lemon
* Minum air hangat dengan madu
* Memakan sesendok gula
* Minumlah segelas air secara perlahan
* Mencoba memakan atau mengunyah es batu
* Berkumur dengan air putih
* Duduk dan mencondongkan tubuh ke depan di atas lutut
* Minta seseorang untuk mengejutkan Anda.
Adapun obat untuk mengati cegukan;
Baca Juga: Vaksin Booster Kedua Dibuka Untuk Masyarakat Umum, Ini Syaratnya
Namun, cara di atas belum tentu berhasil pada setiap orang, karena tidak ada cara yang pasti untuk menghilangkan cegukan. Selama cegukan tidak terjadi secara berkepanjangan, maka akan aman. Tetapi, jika cegukan terus menerus tanpa henti selama beberapa hari atau minggu, maka ada baiknya untuk memeriksakan ke dokter.
*Chlorpromazine (Thorazine)
* Metoclopramide (Reglan)
* Baclofen
* Gabapentin (Neurontin)
* Haloperidol.
Obat-obatan tersebut dapat membantu untuk mengurangi dan menghilangkan cegukan.
Pemberian obat tersebut dapat dikonsumsi jika sudah direkomendasikan oleh dokter. Jika obat-obatan tersebut tidak berhasil, ada cara lain yang dapat dilakukan seperti operasi.
Operasi yang dilakukan, seperti memasang perangkat yang secara elektrik merangsang saraf vagus atau pemberian suntikan anestesi pada saraf fretik di leher. Alternatif lainnya adalah hipnosis serta metode akupunktur.(*)
Source | : | Yankes.Kemkes-cegukan,Ciputrahospital-cegukan |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar