Karena bukan penyakit dan tidak menular, secara teori anak autis boleh saja melakukan donor darah jika sudah memenuhi syarat berusia 17 tahun, berat badan di atas 45 kg dan memiliki kadar hemoglobin yang cukup.
Penting diketahui, bayi atau balita yang mungkin dengan autism biasanya tidak:
* Mengikuti objek secara visual
* Mengikuti gerakan orang menunjuk benda
* Melakukan kontak mata
Baca Juga: Pilihan Terbaik Obat Nyeri Sendi di Apotek, Salah Satunya Neurobion Forte
* Merespon pada suara yang familiar atau namanya
* Meniru ekspresi wajah seperti tersenyum
* Menggunakan gerakan seperti melambaikan tangan atau menunjuk benda yang manrik perhatiannya
* Membuat suara untuk mendapatkan perhatian orang
* Merespon pelukan atau ajakan bermain
Baca Juga: Tips Merawat Rambut yang Berhijab Agar Tidak Rontok dan Berketombe
* Memulai pelukan atau minta digendong
* Meminta bantuan.
Poin penting yang perlu diingat adalah anak dengan autism sangat lemah dalam atensi kelompok. Artinya, mereka tidak dapat secara spontan memperhatikan apa yang sedang diperhatikan orang lain.
Singkatnya, anak kebanyakan memulai komunikasi dengan ibu mereka dengan melihat pada ibunya terlebih dahulu.
Saat pandangan mereka bertemu, anak baru menunjuk pada seekor kupu kupu cantik. Kemudian mereka saling pandang lagi dan tersenyum.
Sebaliknya, anak dengan autism menujuk benda untuk mendapatkannya (meminta makan).
Anak-anak ini tidak secara automatis membuat kontak mata atau mengetahui keberadaan orang lain.
Jadi jangan salah kaprah lagi ya prihal autisme. Fix autisme bukan penyakit.(*)
Baca Juga: Sering Dikira Sama, Ketahui Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala
Source | : | Autisme.co.id-au,YankesKemkes-autis |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar