GridHEALTH.id - Belakangan ini ramai diperbincangkan soal artis cilik yang mengalami kelumpuhan.
Bukan hanya itu saja, kelumpuhan terjadi karena ulah temannya.
Artis cilik Malaysia, Puteri Rafsya (12) harus menjalani kegiatannya di kursi roda.
Saat itu ia hendak duduk di kursi, ternyata temannya menarik kursi tersebut sehingga Puteri Rafasya jatuh terduduk.
Kecelakaan yang dialami artis cilik Malaysia, Puteri Rafasya menuai perhatian media sosial.
Baca Juga: Cegah Nyeri Sendi Kambuh, Ini Rekomendasi Vitamin Tulang dan Sendi
Kini publik tengah berbondong-bondong mencari siapa sebenarnya pelaku prank tarik kursi artis Puteri Rafasya.
Akibat prank itu, Puteri Rafasya jatuh terduduk hingga menyebabkan tulang pinggulnya retak dan mengalami kelumpuhan.
Diberitakan HMetro via Kompas.com, nasib pilu yang dialami Puteri Rafasya bermula ketika ia berada di lokasi syuting akhir Februari 2023 lalu.
Pada saat itu, Puteri Rafasya sedang mengambil gambar untuk serial Jaga Aku Selamanya di Beranang, Selangor, Malaysia.
Di rumah sakit itu, dokter kemudian mendapati masalah lain pada tubuh Puteri Rafasya karena mendiagnosis mengalami masalah saraf.
Ibu Puteri, Fatin Aliza Salmi, mengatakan putrinya mengalami mati rasa pada kaki dan inkontinensia.
Baca Juga: Bercanda Tarik Kursi Hingga Jatuh, Artis Cilik Ini Alami Tulang Pinggul Retak Sampai Sulit Jalan
Diketahui, inkontinensia adalah kondisi yang membuat seseorang tidak dapat menahan buang air kecil dan akhirnya mengompol.
"Sekarang, Puteri memiliki masalah dengan kandung kemihnya dan kakinya mati rasa. Ketika kakinya mati rasa, sebenarnya situasinya cukup mengkhawatirkan. Kondisi Puteri juga cukup parah karena masih harus memakai popok sekali pakai," kata Fatin.
Kondisi Puteri dikabarkan semakin membaik.
Hal tersebut diunggah lewat akun Instagram sang ibunda, Fatin Aliza Salmi, pada 17 Maret 2023 lalu.
Di sisi lain, rasa sakit pada bagian punggungnya semakin berkurang dan Puteri tidak lagi perlu memakai popok.
“Alhamdulillah, gambar Puteri sedang membuat sesi fisio. Puteri sudah boleh berdiri & berjalan dengan bantuan tongkat. Sakit juga sudah makin berkurangan. Puteri juga sudah tidak lagi memakai pampers,” tulis Fatin pada unggahan tersebut.
“Terima kasih semua karena tidak putus-putus mendoakan dan bertanya khabar. Puteri amat hargai. Semoga kita semua senantiasa berada dalam rahmatNya,” tambahnya.
Patah tulang panggul adalah kerusakan atau discontinuitas yang terjadi pada tulang paha (femur) pada sisi yang dekat dengan sendi panggul.
Sendi panggul berbentuk seperti bola, dimana tulang femur bertemu dengan tulang pinggul (pelvis)
Patah pada tulang panggul adalah kondisi serius, di mana dapat mempengaruhi fungsi pergerakan pada sendi panggul untuk berjalan dan beraktivitas sehari hari.
Baca Juga: Nyeri Sendi dan Tulang Belakang Jangan Dibiarkan, Ini Cara Mengatasinya
Sebagian besar gejala patah tulang pinggul muncul setelah terjatuh, tetapi bisa juga terjadi secara spontan.
Gejala yang menunjukkan patah tulang pinggul diantaranya:
1. Rasa sakit yang tidak tertahankan di bagian pinggul atau selangkangan
2. Tidak mampu berdiri atau bertumpu pada tungkai di bagian pinggul yang cedera
3. Tidak mampu mengangkat, menggerakkan, atau memutar tungkai
4. Muncul memar dan bengkak di area sekitar pinggul
5. Tungkai di pinggul yang cedera menjadi lebih pendek atau bengkok ke sisi luar
Pengobatan patah tulang pingggul
Hampir sebagian besar kasus patah tulang pinggul ditangani dengan operasi dan dilakukan sesegera mungkin.
Penentuan metode operasi dilakukan berdasarkan jenis patah tulang yang terjadi, kemampuan gerak pasien, kondisi tulang dan sendi, serta usia pasien.
Inilah beberapa metode operasi yang dilakukan:
Baca Juga: Obat Herbal Cina Sakit Tulang, Cek Kandungan dan Manfaatnya di Sini!
1. Pemasangan pen (fiksasi internal)
2. Penggantian sebagian sendi pinggul
3. Penggantian seluruh sendi pinggul (total hip replacement)
4. Pemulihan patah tulang pinggul
Selama masa pemulihan, pasien akan menjalani fisioterapi untuk mengembalikan fungsi dan kekuatan tulang, meningkatkan kemampuan bergerak, serta mempercepat masa penyembuhan.
Jenis fisioterapi yang diberikan tergantung pada jenis operasi yang dilakukan sebelumnya, serta kondisi kesehatan dan kemampuan gerak pasien.
Selain prosedur operasi dan rehabilitasi, dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk meredakan rasa nyeri dan menurunkan risiko terjadinya patah tulang pinggul di kemudian hari.
Komplikasi patah tulang pinggul
Patah tulang pinggul merupakan cedera yang serius, terutama bagi para lansia.
Jika tidak ditangani secara cepat, kondisi ini berpotensi menyebabkan aliran darah di sekitar paha terganggu.
Cedera pada tulang pinggul juga dapat menyebabkan panggul menjadi sempit.
Baca Juga: Chelsea Boneka Barbie Skoliosis, Kondisi Apa Itu Sebenarnya?
Jika aliran darah terganggu, jaringan di daerah paha dan pinggul akan mati dan membusuk, serta menimbulkan rasa nyeri berkepanjangan.
Kondisi ini disebut dengan nekrosis avaskular.
Patah tulang pinggul juga dapat membuat seseorang tidak dapat bergerak.
Bila pergerakan terhambat untuk waktu yang lama, seseorang akan berisiko mengalami penggumpalan darah (deep vein thrombosis dan emboli paru), infeksi saluran kemih, dan pneumonia.(*)
Source | : | Tribunnews.com,Indonesia-orthopaedic.org,Mydoctors.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar