GridHEALTH.id - Selain makanan berat yang bersantan, lebaran juga identik dengan berbagai jenis kue kering.
Kue kering seperti nastar, kastengel, ataupun putri salju biasa dihidangkan untuk menyambut tamu yang datang.
Tak hanya untuk tamu, terkadang kue-kue kering tersebut juga dijadikan sebagai camilan yang dimakan saat sedang bersantai.
Satu atau dua potong kue kering sebenarnya tidak masalah. Tapi karena rasanya yang enak, membuat seseorang sulit untuk berhenti mengonsumsinya.
Bila hal tersebut dibiarkan saja, maka efek samping berikut mungkin akan terjadi.
Dilansir dari Eat This, kandungan gula yang tinggi dalam kue kering berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan.
Salah satu studi menemukan, tikus yang mengonsumsi makanan tinggi gula khususnya jagung fruktosa mengalami peningkatan berat badan yang signifikan dibanding yang hanya memakan gula pasir.
Makan kue kering apabila terus-menerus dan dibiarkan dalam jangka waktu panjang, dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes.
Mengingat dalam pembuatannya, biasanya digunakan gula dengan takaran yang tinggi dan jenisnya pun buatan.
Mengutip Kompas (9/4/2023), riset di Journal of American Medical Association menemukan seseorang yang mengonsumsi gula berlebih lebih dari dua kali, kemungkinan besar meninggal karena penyakit jantung.
Penelitian itu juga menjabarkan kalau makanan dengan kadar manis berlebihan, dapat memicu obesitas dan juga diabetes tipe 2.
Baca Juga: Waspada 5 Jenis Penyakit Ini Sering Terjadi Setelah Lebaran!
Source | : | KOMPAS.com,Eat This |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar