Tak hanya mengganggu kesehatan paru, merokok juga meningkatkan risiko terjadinya masalah pada jantung.
Pasalnya kebiasaan ini meningkatkan detak jantung, mengencangkan arteri utama, dan dapat membuat waktu detak jantung tidak teratur, sehingga organ tersebut bekerja lebih keras.
Selain itu, merokok juga bisa meningkatkan tekanan darah, yang menjadi faktor risiko utama lainnya.
Meskipun nikotin adalah zat aktif utama dalam asap rokok, tapi ada bahan kimia dan senyawa lain yang juga berbahaya bagi jantung seperti tar dan karbon monoksida.
Orang-orang yang malas bergerak mempunyai risiko lebih besar mengalami serangan jantung dibandingkan yang aktif.
Berolahraga dapat membakar kalori untuk membantu menjaga berat badan ideal. Aktivitas ini juga memperkuat otot jantung dan membuat arteri lebih fleksibel.
Selain kelima faktor tersebut, risiko serangan jantung juga meningkat akibat penyakit yang diidap misalnya diabetes atau autoimun, riwayat dalam keluarga, usia, dan stres yang berat.
Bila sudah mengetahui faktor risikonya, maka langkah-langkah pencegahan seperti dilansir dari Mayo Clini berikut dapat dilakukan.
1. Menjalani gaya hidup sehat: Tidak merokok, menjaga berat badan dengan menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, dan mengelola stres.
2. Mengatasi masalah kesehatan lainnya: Misalnya jika mempunyai tekanan darah tinggi atau diabetes, disarankan untuk sering check up.
3. Minum obat sesuai arahan yang diberikan oleh dokter. (*)
Baca Juga: Sering Makan Kuah Bersantan? Ini Bahaya Santan Bagi Penderita Hipertensi
Source | : | Mayo Clinic,American Heart Association,Texas Heart |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar