GridHEALTH.id - Atasi depresi putus cinta karena memiliki risiko pada kesehatan mental yang perlu diperhatikan.
Perpisahan menjadi salah satu momen yang tidak pernah mudah.
Akhir dari suatu hubungan dapat membuat seseorang jadi mudah tidak bersemangat.
Beberapa orang dengan cepat menerima putusnya suatu hubungan dan melanjutkan hidup, tetapi yang lain mungkin menghadapi depresi.
Ini bisa menjadi saat yang memilukan, dan rasanya dunia hancur berantakan.
Namun, meskipun kesedihan dan keadaan emosi yang meningkat adalah reaksi normal setelah putus cinta, penting untuk mengenali gejala depresi.
Mengalami depresi dan gejala lainnya setelah berakhirnya suatu hubungan, terkadang didiagnosis sebagai gangguan penyesuaian dengan suasana hati yang tertekan.
Terkadang juga disebut sebagai depresi situasional.
Pasalnya, perasaan dengan gangguan penyesuaian ini dapat bertahan enam bulan hingga dua tahun, penting untuk memahami tanda dan gejalanya.
Sehingga, dapat menemukan bantuan dan dukungan jika membutuhkannya.
Perasaan sedih bisa bervariasi dari ringan hingga berat setelah putus cinta.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Mendapat Tekanan Pekerjaan di Kantor
Terkadang perasaan ini bisa kuat untuk waktu yang relatif singkat.
Dalam kasus lain, orang mungkin merasakan serangkaian perasaan sedih yang ringan hingga kuat yang berfluktuasi dan bertahan untuk jangka waktu yang lebih lama.
Respons emosional terhadap putus cinta bisa sangat bervariasi, sulit untuk mengetahui kapan harus mencari dukungan tambahan.
Gejala yang lebih serius yang mungkin mengindikasikan depresi meliputi:
1. Perasaan putus asa atau tidak berdaya
2. Menurunkan atau menambah berat badan; perubahan nafsu makan
3. Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
4. Kehilangan kesenangan dan minat
6. Merasa sedih, hampa, atau tidak berharga
7. Kelelahan dan kekurangan energi
Baca Juga: Bahaya Media Sosial Pada Kesehatan Mental Remaja, Ini Penjelasannya
8. Kelesuan
9. Pikiran tentang kematian atau bunuh diri
Kesedihan dan kesedihan adalah respons manusia terhadap peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dan menyakitkan.
Penelitian telah menemukan bahwa putus cinta dapat memengaruhi orang dengan berbagai cara.
Melansir dari healthline, cara mengatasi depresi yang tidak melibatkan bantuan profesional antara lain.
Aktivitas fisik dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan energi.
Olahraga juga meningkatkan produksi endorfin tubuh, yang dapat meningkatkan suasana hati.
Bertujuan untuk 30 menit aktivitas fisik setidaknya tiga kali seminggu.
Jelajahi hobi dan buat pikiran sibuk.
Jika merasa tertekan, baca buku, jalan-jalan, atau mulai proyek di sekitar rumah.
Istirahat yang cukup juga dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan membantu bertahan setelah putus cinta.
Baca Juga: Jangan Dibiarkan Berlarut, Ini 6 Bahaya Menyimpan Dendam Bagi Kesehatan Mental
Jika tidak ingin minum obat resep, tanyakan kepada dokter tentang suplemen yang digunakan untuk depresi.
Beberapa suplemen tidak dapat digabungkan dengan obat resep, jadi konsultasikan dengan dokter sebelumnya.
Selain itu, juga bisa menjajaki terapi alternatif untuk depresi, seperti akupunktur, terapi pijat, dan meditasi.
Kebanyakan orang tidak mengalami depresi setelah putus cinta.
Inilah beberapa risiko yang terjadi setelah putus cinta.
Gangguan penggunaan zat dapat menutupi gangguan suasana hati yang tersembunyi atau memperburuk depresi.
Ini adalah kondisi di mana memiliki reaksi yang sangat kuat terhadap stres atau perubahan yang tidak terduga.
Gejala depresi mungkin membutuhkan waktu 3-6 bulan untuk hilang.
Dalam beberapa kasus, mungkin butuh waktu lebih lama.
Jika depresi, mungkin menarik diri dari teman dan keluarga.
Di sisi lain, kesepian dapat memperburuk kesedihan.
Baca Juga: 10 Cara Memperbaiki Kesehatan Mental Setelah Mengalami Perselingkuhan
Source | : | WebMD,Healthline,verywellhealth.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar