Terpaparnya kerongkongan terus-menerus dengan asam lambung dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan dalam kerongkongan dan menyebabkan gejala yang tidak nyaman seperti nyeri dada, batuk kronis, dan suara serak.
Tiduran setelah makan dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan.
Ketika Anda makan dan langsung tidur, tubuh Anda tidak memiliki kesempatan untuk membakar kalori atau menggunakan energi dari makanan yang baru saja Anda konsumsi.
Sebagai gantinya, kalori tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Selain itu, tiduran setelah makan juga cenderung mengurangi motivasi untuk bergerak dan beraktivitas fisik, yang merupakan faktor penting dalam menjaga keseimbangan energi dan mengelola berat badan.
Tiduran setelah makan dapat mengganggu kualitas tidur Anda di malam hari.
Ketika Anda berbaring dengan perut yang masih penuh, tubuh Anda mungkin mengalami ketidaknyamanan dan kesulitan tidur dengan nyenyak.
Selain itu, jika Anda mengalami refluks asam lambung atau gangguan pencernaan lainnya, gejalanya dapat memburuk saat berbaring dan mengganggu waktu tidur malam Anda.
Kurang tidur yang berkualitas dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.
Ini dapat mengakibatkan penurunan energi, masalah konsentrasi, mood yang buruk, dan bahkan meningkatkan risiko terkena kondisi serius seperti diabetes, penyakit jantung, dan depresi.
Tiduran setelah makan juga dapat mempengaruhi efisiensi pencernaan Anda.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar