GridHEALTH.id - Apakah Anda pernah merasakan kantuk yang tak tertahankan setelah makan?
Kebiasaan tiduran atau berbaring setelah makan mungkin terdengar menggoda, terutama jika Anda merasa kenyang dan ingin bersantai.
Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini sebenarnya dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda?
Dalam artikel ini, kami akan membahas bahaya tiduran setelah makan dan mengapa Anda harus menghindarinya.
Tiduran setelah makan dapat memperlambat proses pencernaan.
Ketika Anda berbaring, gravitasi tidak lagi membantu mendorong makanan ke bawah, dan ini dapat mengganggu aliran makanan dari lambung ke usus.
Akibatnya, Anda mungkin mengalami perasaan kembung, mual, dan bahkan kelebihan gas.
Gangguan pencernaan semacam ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks asam lambung, yang dapat menyebabkan sensasi terbakar pada dada dan tenggorokan.
Tiduran setelah makan juga meningkatkan risiko terkena penyakit asam lambung.
Saat Anda berbaring, asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan karena kurangnya gravitasi yang membantu menjaga asam tetap di perut.
Jika Anda memiliki kecenderungan untuk mengalami gangguan pencernaan seperti GERD (gastroesophageal reflux disease), tiduran setelah makan hanya akan memperburuk kondisi tersebut.
Baca Juga: Kebiasaan Minum Susu Sambil Tidur Bisa Menyebabkan Anak Terkena Infeksi Telinga
Terpaparnya kerongkongan terus-menerus dengan asam lambung dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan dalam kerongkongan dan menyebabkan gejala yang tidak nyaman seperti nyeri dada, batuk kronis, dan suara serak.
Tiduran setelah makan dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan.
Ketika Anda makan dan langsung tidur, tubuh Anda tidak memiliki kesempatan untuk membakar kalori atau menggunakan energi dari makanan yang baru saja Anda konsumsi.
Sebagai gantinya, kalori tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Selain itu, tiduran setelah makan juga cenderung mengurangi motivasi untuk bergerak dan beraktivitas fisik, yang merupakan faktor penting dalam menjaga keseimbangan energi dan mengelola berat badan.
Tiduran setelah makan dapat mengganggu kualitas tidur Anda di malam hari.
Ketika Anda berbaring dengan perut yang masih penuh, tubuh Anda mungkin mengalami ketidaknyamanan dan kesulitan tidur dengan nyenyak.
Selain itu, jika Anda mengalami refluks asam lambung atau gangguan pencernaan lainnya, gejalanya dapat memburuk saat berbaring dan mengganggu waktu tidur malam Anda.
Kurang tidur yang berkualitas dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.
Ini dapat mengakibatkan penurunan energi, masalah konsentrasi, mood yang buruk, dan bahkan meningkatkan risiko terkena kondisi serius seperti diabetes, penyakit jantung, dan depresi.
Tiduran setelah makan juga dapat mempengaruhi efisiensi pencernaan Anda.
Ketika Anda berbaring, pergerakan peristaltik usus yang membantu menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan dapat melambat.
Akibatnya, makanan mungkin tetap berada di usus lebih lama dari yang seharusnya.
Selain itu, hal tersebut juga meningkatkan risiko terjadinya sembelit atau masalah pencernaan lainnya.
Pencernaan yang tidak efisien juga dapat menghambat penyerapan nutrisi yang penting bagi kesehatan Anda secara keseluruhan.
Studi telah menunjukkan bahwa tiduran setelah makan yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Ini mungkin terkait dengan efek negatifnya terhadap pencernaan dan metabolisme tubuh.
Selain itu, tiduran setelah makan juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, terutama jika Anda mengalami masalah tekanan darah tinggi.
Kondisi ini dapat memicu peradangan dan merusak kesehatan jantung Anda secara keseluruhan.
Itulah dia penjelasan mengenai dampak tidur setelah makan.
Semoga bermanfaat.
Dan, jangan dilakukan lagi, ya! (*)
Baca Juga: Mitos vs Fakta, Golongan Darah O Dilarang untuk Makan Terong
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar