GridHEALTH.id - Asam lambung adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak orang di seluruh dunia.
Ketika cairan asam dari lambung naik ke kerongkongan, dapat menyebabkan sensasi terbakar yang tidak menyenangkan yang dikenal sebagai GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau lebih umum disebut refluks asam.
Untuk mengatasi masalah asam lambung, beberapa orang mungkin mencari solusi alami, salah satunya adalah dengan mengonsumsi pare.
Diklaim memiliki efek menguntungkan untuk sistem pencernaan, makan pare untuk asam lambung telah menjadi perbincangan dan artikel kesehatan yang populer.
Namun, sejauh mana klaim ini didukung oleh bukti ilmiah? Mari kita jelajahi lebih lanjut tentang manfaat makan pare untuk masalah asam lambung.
Pare (Momordica charantia) adalah jenis sayuran yang berasal dari keluarga Cucurbitaceae.
Buahnya memiliki bentuk yang unik, panjang, dan kerucut, dengan kulit berwarna hijau dan permukaan bergerigi.
Di beberapa daerah, pare juga dikenal dengan sebutan lain seperti peria, peria katak, atau pahit melon.
Rasa pahitnya yang khas adalah ciri khas utama dari buah ini.
Pare telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah pencernaan seperti asam lambung.
Baca Juga: Cara Mudah Menurunkan Asam Urat Tinggi dengan Pare, Tidak Pahit
Diklaim memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan, pare mengandung sejumlah nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, termasuk vitamin C, vitamin A, vitamin K, dan serat.
Manfaat utama pare untuk asam lambung terkait dengan sifatnya yang diyakini dapat membantu mengurangi produksi asam lambung berlebih dan mengurangi gejala refluks asam.
Meskipun pare telah lama dipercaya memiliki manfaat bagi sistem pencernaan, termasuk untuk mengatasi masalah asam lambung, pernyataan ini perlu ditinjau lebih lanjut dari sudut pandang ilmiah. Saat ini, bukti ilmiah yang kuat tentang efektivitas pare sebagai pengobatan langsung untuk asam lambung masih terbatas.
Pada tahun 2019, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "JAMA Network Open" mengevaluasi efek pare terhadap gejala refluks asam.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa mengonsumsi pare tidak secara signifikan mengurangi gejala refluks asam dibandingkan dengan plasebo.
Meskipun mengandung sejumlah senyawa yang berpotensi membantu mengurangi produksi asam lambung, pengaruhnya pada individu mungkin bervariasi dan belum sepenuhnya dipahami.
Namun, perlu dicatat bahwa beberapa penelitian praklinis (laboratorium) menunjukkan potensi senyawa dalam pare yang dapat menekan aktivitas proton pump yang berperan dalam produksi asam lambung.
Oleh karena itu, walaupun bukti klinis belum sepenuhnya mendukung klaim tersebut, potensi manfaat pare untuk masalah asam lambung tidak bisa diabaikan begitu saja.
Meskipun bukti ilmiah tentang manfaat pare secara langsung untuk asam lambung masih terbatas, mengonsumsi pare dengan bijaksana sebagai bagian dari pola makan sehat dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan lainnya.
Pare mengandung serat, vitamin, dan antioksidan yang penting untuk fungsi tubuh yang optimal dan kesehatan secara keseluruhan.
Mengonsumsi sayuran pahit seperti pare juga dapat merangsang produksi air liur dan enzim pencernaan, yang dapat membantu dalam proses pencernaan makanan secara keseluruhan.
Baca Juga: Pare untuk Diabetes Bantu Menurunkan Gula Darah, Konsumsi Seperti Ini
Sayuran pahit ini juga dapat memberikan variasi nutrisi yang berbeda dari sayuran lain, sehingga membantu melengkapi pola makan yang seimbang.
Namun, bagi beberapa orang, mengonsumsi pare dapat menimbulkan masalah sendiri, seperti rasa tidak nyaman di perut atau gangguan pencernaan lainnya.
Jika seseorang mengalami efek samping negatif setelah mengonsumsi pare, disarankan untuk menghentikan konsumsi dan berkonsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi untuk mencari alternatif yang cocok bagi kesehatan lambung mereka.
Jika Anda mencari cara alami untuk mengatasi asam lambung, terdapat beberapa pilihan lain yang dapat Anda pertimbangkan.
Beberapa di antaranya termasuk:
1. Mengubah Pola Makan: Hindari makanan yang bisa memicu refluks asam seperti makanan pedas, berlemak, dan berminyak. Makan dengan porsi kecil dan hindari makan terlalu cepat juga bisa membantu.
2. Hindari Makan Sebelum Tidur: Beri jeda waktu minimal dua hingga tiga jam antara makan malam dan tidur untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan saat berbaring.
3. Tingkatkan Posisi Kepala Saat Tidur: Mengangkat kepala saat tidur bisa membantu mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.
4. Kurangi Konsumsi Kafein, Alkohol, dan Rokok: Ketiga zat ini dapat memicu refluks asam, sehingga sebaiknya dikurangi atau dihindari.
5. Konsultasi dengan Tenaga Medis: Jika masalah asam lambung Anda sering terjadi atau semakin parah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau ahli gastroenterologi. Mereka dapat memberikan diagnosis dan saran pengobatan yang tepat sesuai kondisi Anda.
Baca Juga: Konsumsi Pare Bisa Mencegah Kanker Payudara, Simak Cara Mengolahnya!
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar