Baca Juga: Dianggap Bahaya Ibu Menyusui Dilarang Minum Es, Mitos atau Fakta?
2. Mitos: Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan konsumsi chia seeds
Fakta: Bahan makanan ini memang mengandung berbagai nutrisi penting bagi tubuh. Terlebih dapat memenuhi 30% dari kebutuhan harian akan magnesium.
Selain magnesium, juga terdapat jenis mineral lainnya. Begitu juga dengan kandungan gizi lain seperti zinc, vitamin B3, vitamin B1, dan vitamin B6.
Akan tetapi, chia seeds mengandung banyak fitokimia (antinutrien) yang mengurangi nilai gizinya.
Saat antinutrien mengikat mineral ini, mereka tidak dapat diserap oleh tubuh dengan baik. Alhasil, akan dikeluarkan oleh tubuh melalui pencernaan bersama kotoran.
Antinutrien juga dapat berikatan dengan mineral yang ditemukan dalam makanan lain.
Singkatnya, nilai gizi makanan ini dapat memenuhi kebutuhan gizi harian hanyalah mitos.
Nutrisinya tidak hanya tersedia secara hayati, tetapi juga dapat merampas nutrisi lain dari tubuh.
3. Mitos: Kandungan omega-3 lebih baik dari ikan
Fakta: Meskipun chia seeds mempunyai kandungan omega-3, tapi ini merupakan jenis ALA (Alpha-Linolenic Acid).
Sedangkan yang dibutuhkan oleh tubuh adalah EPA (Eicosa-Pentaenoic Acid) dan DHA, yang hanya bisa ditemui dalam produk hewani seperti ikan salmon atau sarden.
Tubuh dapat mengubah ALA menjadi EPA dan DHA, tapi dengan tingkat konversi yang sangat rendah.
Sehingga, meskipun sama-sama mengandung omega-3, tapi chia seeds tidak bisa menggantikan zat gizi yang dimiliki oleh ikan. (*)
Baca Juga: Sering Mandi Malam Bisa Menyebabkan Rematik, Mitos atau Fakta?
Source | : | Cleveland Clinic,Health to Empower |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar