GridHEALTH.id - Chia seeds merupakan salah satu jenis bahan makanan yang sering ditemui dalam menu makanan sehat.
Bahan makanan ini berasal dari tanaman berbunga asli Meksiko dan Guatemala yang disebut Salvia hispanica.
Selama berabad-abad, masyarakat dari wilayah tersebut diketahui telah memasukkan chia seeds ke dalam makanan mereka.
Alasannya karena bahan makanan ini mengandung nutrisi penting bagi tubuh dan bahkan mendapatkan julukan superfood.
Dikutip dari Cleveland Clinic, dengan mengonsumsi satu ons makanan ini dapat berkontribusi memenuhi kebutuhan serat, protein, mineral, dan vitamin B harian.
Di dalamnya juga terkandung antioksidan, seperti polifenol yang dapat melawan radikal bebas.
Seperti makanan sehat lainnya, chia seeds juga dikelilingi oleh sejumlah mitos yang perlu diketahui kebenarannya.
Berikut ini beberapa mitos dan fakta yang beredar di tengah masyarakat tentang chia seeds.
1. Mitos: Membantu menurunkan berat badan dengan cepat
Fakta: Kandungan seratnya yang tinggi dapat membuat perut kenyang lebih lama, memperlambat pencernaan dan menunda pelepasan glukosa dalam darah.
Singkatnya, ini dapat membantu metabolisme tubuh dan menghentikan nafsu makan, di mana keduanya sangat penting dalam mengatur berat badan.
Akan tetapi, sumber gizi dari jenis makanan lain juga tak boleh dilupakan dan lakukan olahraga teratur agar berat badan turun dengan sehat.
Baca Juga: Dianggap Bahaya Ibu Menyusui Dilarang Minum Es, Mitos atau Fakta?
2. Mitos: Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan konsumsi chia seeds
Fakta: Bahan makanan ini memang mengandung berbagai nutrisi penting bagi tubuh. Terlebih dapat memenuhi 30% dari kebutuhan harian akan magnesium.
Selain magnesium, juga terdapat jenis mineral lainnya. Begitu juga dengan kandungan gizi lain seperti zinc, vitamin B3, vitamin B1, dan vitamin B6.
Akan tetapi, chia seeds mengandung banyak fitokimia (antinutrien) yang mengurangi nilai gizinya.
Saat antinutrien mengikat mineral ini, mereka tidak dapat diserap oleh tubuh dengan baik. Alhasil, akan dikeluarkan oleh tubuh melalui pencernaan bersama kotoran.
Antinutrien juga dapat berikatan dengan mineral yang ditemukan dalam makanan lain.
Singkatnya, nilai gizi makanan ini dapat memenuhi kebutuhan gizi harian hanyalah mitos.
Nutrisinya tidak hanya tersedia secara hayati, tetapi juga dapat merampas nutrisi lain dari tubuh.
3. Mitos: Kandungan omega-3 lebih baik dari ikan
Fakta: Meskipun chia seeds mempunyai kandungan omega-3, tapi ini merupakan jenis ALA (Alpha-Linolenic Acid).
Sedangkan yang dibutuhkan oleh tubuh adalah EPA (Eicosa-Pentaenoic Acid) dan DHA, yang hanya bisa ditemui dalam produk hewani seperti ikan salmon atau sarden.
Tubuh dapat mengubah ALA menjadi EPA dan DHA, tapi dengan tingkat konversi yang sangat rendah.
Sehingga, meskipun sama-sama mengandung omega-3, tapi chia seeds tidak bisa menggantikan zat gizi yang dimiliki oleh ikan. (*)
Baca Juga: Sering Mandi Malam Bisa Menyebabkan Rematik, Mitos atau Fakta?
Source | : | Cleveland Clinic,Health to Empower |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar