GridHEALTH.id - Hari Rabies Sedunia selalu diperingati setiap tanggal 28 September. Tahun ini merupakan momen peringatan yang ke-17.
Menurut CDC, diperingatinya Hari Rabies Sedunia menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit infeksi yang mematikan ini.
Pasalnya, efek yang ditimbulkan dari penyakit ini tidak hanya pada hewan, tapi juga manusia yang tertular.
Sehingga, kesadaran terhadap penyakit ini tentu sangat penting agar bisa melindungi hewan peliharan dan sekaligus diri sendiri dari penyakit.
Tema yang diusung tahun ini adalah 'All for 1, One Health for all' atau 'Semua untuk 1, Satu Kesehatan untuk Semua'.
Melansir Global Alliance for Rabies Control, dipilihnya tema ini sebagai langkah lebih jauh untuk fokus pada kolaborasi, kesetaraan, dan penguatan sistem kesehatan.
Tema ini juga bisa dipecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, dengan konotasinya tersendiri:
* 'Semua untuk 1' berarti tanggung jawab semua orang untuk memberantas rabies.
* Angka 1 dalam tema tersebut juga bisa mengacu pada satu orang yang membuat perbedaan, pada komunitas, pada satu tujuan, bagaimana hewan divaksinasi untuk melindungi semua orang, dan bagaimana satu rangkaian PEP dapat menyelamatkan nyawa.
Vaksin rabies diberikan untuk mencegah infeksi virus rabies yang bisa menyebabkan penyakit hingga kematian.
Rabies merupakan penyakit zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia melalui cakaran, gigitan hewan yang terinfeksi, ataupun jilatan ke area luka terbuka.
Baca Juga: Mengapa Anak-Anak Rentan terhadap Wabah Rabies? Ternyata Ini Alasannya
Mengutip PAHO, rabies termasuk penyakit endemik di beberapa benua. Diperkirakan 60.000 orang meninggal setiap tahunnya.
Sekitar 40 persen di antara jumlah kematian tersebut adalah kelompok usia anak di bawah 15 tahun.
Di Indonesia beberapa waktu yang lalu digemparkan dengan KLB (kejadian luar biasa) rabies yang terjadi di Nusa Tenggara Timur.
Vaksin akan bekerja dengan merangsang tubuh dan membentuk antibodi, sehingga saat virus rabies masuk, sudah mampu melawannya.
Pemberian vaksinasi dapat dilakukan kepada hewan maupun orang yang rentan, misalnya bekerja dengan hewan yang berpotensi terinfeksi.
Vaksin rabies dapat diberikan ke hewan peliharan seperti anjing dan kucing. Dosis pertama diberikan ketika berusia kurang dari 3 bulan.
Antibodi yang mampu melawan virus biasanya sudah terbentuk dalam kurun waktu 7-10 hari setelah vaksinasi.
Pengulangan vaksiansi dapat dialkukan setidaknya 28 hari setelah vaksinasi awal, karena ini waktu saat titer antibodi virus rabies mencapai puncaknya.
Pada manusia, vaksin rabies dapat mencegah rabies jika diberikan kepada seseorang setelah terpapar atau berpotensi terkena infeksi.
Caranya, lokasi luka harus dibersihkan secara menyeluruh dengan sabun dan air.
Vaksinasi perlu diberikan sesegera mungkin setelah terpapar, sebelum gejala muncul. (*)
Baca Juga: Balita di NTB Dirawat Usai Digigit Kucing yang Diduga Terpapar Rabies
Source | : | CDC,PAHO,Global Alliance for Rabies Control |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar