"Hal ini juga dapat menyebabkan gula darah melonjak, terutama jika makan dalam porsi besar (dengan) banyak kandungan karbohidrat olahan dan gula," sambungnya.
Efek jangka pendek makan banyak, juga dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana sel-sel resisten terhadap pengambilan glukosa yang diberikan oleh insulin.
Dalam studi yang terbit di Nutrient pada 2019, juga ditemukan makan terlalu banyak dari waktu ke waktu dapat menyebabkan resistensi leptin.
Sehingga menyebabkan otak tidak mendapatkan sinyal kenyang dan pada akhirnya akan makan secara berlebihan.
Makan bergizi adalah pola makan terbaik untuk mendukung kesehatan jangka panjang.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, membagikan langkah-langkah untuk menerapkan pola makan yang sehat, meliputi:
1. Biasakan minum air putih paling sedikit 8 gelas per hari atau kurang lebih 2 liter per hari.
2. Perbanyak konsumsi buah dan sayur setiap hari.
3. Upayakan memilih sumber pangan segar dan diolah dengan cara kukus atau rebus.
4. Membatasi konsumsi kecap, saos, penyedap rasa, hingga perasa yang bukan tambahan pangan alami.
5. Budayakan membaca label sebelum memilih produk makanan kemasan atau siap saji. (*)
Source | : | FAO,Kemenkes RI,EatingWell |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar