GridHEALTH.id - Gejala diabetes seringkali disepelekan dan dianggap sebagai kondisi yang normal.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga mengatakan, kebanyakan pasien diabetes tidak tahu masalah kesehatan yang dialaminya.
Padahal kalau gejalanya tersebut disadari lebih awal, pengobatan bisa cepat dilakukan dan kondisinya segera tertangani.
Risiko komplikasi akibat kadar gula darah yang terlalu tinggi pun, juga bisa dicegah.
Mulai sekarang, perhatikan beberapa gejala diabetes kerap disepelekan berikut ini dengan lebih baik:
Dilansir dari OSF Healthcare, frekuensi buang air kecil yang lebih sering adalah salah satu indikator diabetes.
Ketika ada terlalu banyak gula di darah, ginjal terpaksa harus bekerja lebih keras untuk menghilangkannya.
Produksi urin yang dihasilkan oleh ginjal jadi lebih banyak, agar kelebihan gula bisa dikeluarkan.
Alhasil, keinginan untuk pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil, akan terasa lebih sering muncul.
Gejala berikutnya yang sering tidak dianggap serius, yaitu mulut kering dan rasa haus yang lebih dari biasanya.
Kedua kondisi tersebut, sebenarnya masih berhubungan erat dengan frekuensi buang air kecil yang lebih sering.
Baca Juga: Rebusan Daun Salam Ampuh Kendalikan Diabetes, Rutinlah Mengonsumsinya
Jika mulut kering dan haus dirasakan konstan, bukan karena pengaruh cuaca, patut dicurigai sebagai gejala diabetes.
Dilansir dari Summa Health, rasa lapar yang muncul lebih sering juga merupakan gejala diabetes yang kerap disepelekan.
Perut keroncongan disebabkan oleh sel-sel tubuh yang tidak mampu menyerap gula dengan baik dan menjadikannya energi.
Tapi karena tubuh membutuhkan "bahan bakar" untuk bisa beraktivitas, maka untuk memenuhinya muncul rasa lapar sepanjang waktu, meski baru selesai makan.
Tanpa bahan bakar yang cukup untuk energi, tubuh akan lebih mudah kelelahan dan bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Dehidarasi karena buang air kecil terus-menerus juga bisa membuat tubuh cepat lelah.
Kadar gula darah tinggi bisa merusak pembuluh darah di mata dan membuat pandangan mata kabur, di salah satu atau keduanya.
Jika dibiarkan, kerusakan permanen mungkin terjadi dan berujung pada komplikasi lebih serius, bahkan kebutaan.
Sirkulasi darah yang buruk dan kerusakan di saraf, menyebabkan kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki.
Pembuluh darah dan saraf yang rusak karena gula darah tinggi, mengganggu sirkulasi darah.
Sehingga nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk mencapai luka terhambat. Akibatnya, luka butuh waktu sembuh hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. (*)
Baca Juga: Hati-hati Lemak Menumpuk di Bagian Tubuh Ini, Bikin Risiko Diabetes Meningkat
Source | : | OSF Healthcare,Summa Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar