Serat larut dapat ditemukan dalam makanan seperti serial gandum, kacang-kacangan dan lentil, buah-buahan, serta biji rami.
Dilansir dari HealthPartners, produk susu rendah lemak menajdi pilihan alternatif yang menyehatkan bagi pengidap kolesterol tinggi.
Pola makan seperti ini sangat baik untuk kesehatan, karena produk susu berlemak penuh mengandung lemak jenuh dan juga kolesterol.
Saat kandungan tersebut dihindari, maka kadar kolesterol yang mengalir dalam darah menjadi lebih sehat.
Tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik dan mencegah obesitas, olahraga juga dapat mengurangi kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.
American Heart Association (AHA) menyarankan berolahraga 150 menit per minggu untuk menurunkan kadar kolesterol.
Latihan kekuatan secara teratur bersamaan dengan latihan aerobik, akan memberikan lebih banyak manfaat.
Merokok tembakau tanpa disadari dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dalam beberapa cara.
Ini termasuk meningkatkan kolesterol jahat yang berbahaya dan menurunkan kolesterol baik yang justru bermanfaat untuk tubuh.
Selain itu, merpkok juga akan meningkatkan penumpukan kolesterol di arteri dan memengaruhi penyerapan kolesterol.
Berhenti merokok, merupakan cara yang tepat untuk membalikkan kondisi berbahaya tersebut. (*)
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Kram di 5 Bagian Tubuh Ini pada Malam Hari Bisa Jadi Tanda Kolesterol
Source | : | Healthline,Healthpartners.com |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar