Karena itu, penting bagi penyandang diabetes untuk dapat mencegah terjadinya penyakit ginjal kronik.
Pada penyandang diabetes, hal utama yang harus diperhatikan adalah kadar gula darah. Selain itu, juga faktor risikonya.
Pasalnya menurut profesor Suastika, diabetes biasanya tidak berdiri sendiri, tetapi bersama dengan masalah kesehatan lain. Misalnya hipertensi dan gangguan lipid.
"Kalau mengobati diabetes, enggak cukup hanya obati gula darahnya saja, kalau ada hipertensi harus diobati, kalau ada kelainan ginjal harus diobati. Kalau obesitas juga harus diobati," ujarnya.
Ia melanjutkan, "Baru kita bisa mencegah komplikasi, jadi tidak cukup gula saja diobati."
Melansir Mayo Clinic, menjaga kadar gula darah tetap stabil bisa dimulai dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi.
Misalnya, buat rencana makan seimbang sehingga bisa mengetahui apa yang dimakan dan seberapa banyak jumlah konsumsinya.
Bisa juga dengan memahami perhitungan karbohidrat, ini melibatkan pencatatan berapa gram karbohidrat yang dimakan dan diminum sepanjang hari.
Batasi juga konsumsi minuman manis, karena biasanya tinggi kalori dan rendah nutrisi, serta bisa menyebabkan gula darah cepat melonjak.
Jangan lupa untuk rutin olahraga. Ketika banyak bergerak, otot akan menggunakan gula darah sebagai energi dan tubuh bisa menggunakan insulin lebih baik.
Kelola juga stres dengan baik, karena stres berkepanjangan dapat menghasilkan hormon yang memicu gula darah tinggi. (*)
Baca Juga: 6 Penyebab Diabetes Gestasional, Berisiko Dialami Ibu Hamil Trimester Dua
Source | : | Mayo Clinic,liputan |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar