GridHEALTH.id - Sehari-hari, tubuh bergerak ketika beraktivitas. Ini terjadi karena terdapat sistem gerak di dalam tubuh.
Sistem gerak manusia terbagi dua, yakni alat gerak aktif yang terdiri dari otot-otot yang menempel pada tulang dan rangka manusia.
Ada pula alat gerak pasif, yaitu sekumpulan tulang-tulang yang membentuk rangka.
Rangka merupakan susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu. Macam-macam tulang yang menyusun rangka tubuh, mempunyai bentuk dan fungsinya masing-masing.
Dari modul pelajaran Biologi kelas XI tentang Sistem Gerak Pada Manusia, fungsi rangka secara umum meliputi:
* Alat gerak pasif
* Memberikan bentuk tubuh
* Menahan dan menegakkan tubuh
* Tempat melekatnya otot
* Melindungi organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru
* Tempat pembentukan sel darah pada sumsum tulang
Baca Juga: Mengenal 11 Gangguan Sistem Pernapasan, Salah Satunya Kanker
* Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor
Nah, kalau tadi sudah tahu apa saja fungsi tulang dalam tubuh manusia, kini giliran mengetahui jenis tulang.
Secara umum, ada dua jenis tulang di tubuh, yaitu tulang rawan dan tulang keras. Berikut penjelasan lebih lanjut!
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan yang mensekresikan matriks berupa hialin atau kolagen.
Pada tulang ini, terdapat kandungan zat kapur. Karena itulah, tulang rawan mempunyai sifat lentur.
Ketika masih bayi atau masa pertumbuhan, sebagian besar tulang masih berupa tulang rawan.
Seiring bertambahnya usia, tulang-tulang rawan banyak mengandung sel-sel dan mengalami penulangan (osifikasi), sehingga tidak lagi lentur karena tumbuh menjadi keras.
Tetapi, ada juga beberapa tulang yang tidak mengalami penulangan. Misalnya pada bagian persendian, daun telinga, hidung, bronkus, trakea, dan ruas-ruas tulang belakang.
Perlu diketahui, tulang rawan sendiri juga terbagi menjadi tiga tipe, seperti hialin, fibrosa, dan elastis.
Tulang rawan hialin bersifat halus dan transparan, adanya di permukaan persendian dan trakea.
Kemudian tulang rawan elastis, sifatnya lentur serta terdapat di hidung dan daun telinga.
Baca Juga: 2 Jenis Usus di Saluran Cerna dan Macam-macam Penyakit yang Menyerangnya
Selanjutnya adalah tulang rawan fibrosa yang sifatnya kurang lentur. Terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, lutut, tendon (ujung otot yang melekat pada tulang), dan ligamen.
Tulang keras terbentuk dari kartilago. Jenis tulang ini tersusun dari jaringan tulang keras, yang terdiri dari sel-sel tulang yang membentuk lingkaran.
Di tengah-tengah sel tulang, terdapat saluran Havers. Di dalamnya, terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi mengangkut sari makanan dan oksigen pada sel tulang.
Pada tulang keras terkandung banyak zat kapur (kalsium) dan sedikit mengandung zat perekat.
Matriks akan mengeluarkan zat kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau osifikasi. Jenis osifikasi adalah desmal dan kondral.
Kondral meliputi perikondral dan enkondral. Desmal merupakan penulangan pada tulang keras, sementara kondral adalah penulangan pada tulang rawan.
Sel-sel pada tulang keras yang telah mati akan membentuk rongga bekas sel tulang yang disebut lakuna.
Setiap lakuna dapat berhubungan satu sama lain melalui saluran-saluran kecil yang disebut kanalikuli.
Berbeda dari tulang rawan yang hanya ada pada bagian tertentu, tulang keras berada di seluruh anggota gerak.
Lapisan luarnya keras, tulang kompak, dan mengelilingi rongga yang disebut sumsum.
Jadi, tulang tidak rapat, tetapi berongga di tengahnya. Hal inilah yang membuat tubuh mudah digerakkan. (*)
Baca Juga: 5 Masalah Kesehatan Jantung yang Umum Terjadi, Salah Satunya Berkembang Sejak Bayi
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar