GridHEALTH.id - Olahraga termasuk kegiatan yang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan.
Namun saat melakukannya, tak jarang seseorang kehilangan kemampuan untuk mengatur pernapasan.
Mengatur napas dengan benar saat berolahraga sangat penting. Ini bisa dimulai dengan melihat apa yang terjadi pada tubuh saat bernapas.
Melansir Houston Methodist, ketika bernapas paru-paru mengambil oksigen dan memidahkannya ke aliran darah.
Selanjutnya, sistem peredarah darah akan mendistribusikan oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Otot kemudian menggunakan oksigen yang dikirim untuk menciptakan energi yang dibutuhkan agar berfungsi secara normal.
Jika kemampuan mengatur napas berkurang, dapat menyebabkan penurunan performa saat olahraga, memperlambat pemulihan otot, dan membahayakan kesehatan,
Agar terhindar dari risiko-risiko tersebut dan manfaat kesehatan bisa didapatkan dengan maksimal, ikuti cara berikut untuk mengatur pernapasan.
Sebelum mulai olahraga, awali dengan melakukan pemanasan seperti jalan kaki atau jogging dengan kecepatan rendah selama 20 menit.
Ini merupakan cara terbaik untuk menyiapkan tubuh, karena gerakan yang dilakukan saat pemanasan dapat meningkatkan denyut jantung serta pernapasan.
Pemanasan yang tepat dapat dilihat dari munculnya keringat. Ini juga bisa menjadi tanda tubuh sudah siap untuk olahraga.
Baca Juga: Inilah Waktu dan 3 Jenis Olahraga yang Aman Setelah Operasi Caesar
Melansir Medical New Today, bernapas dari mulut dapat bantu menjaga saluran udara terbuka lebih lama, sehingga memudahkan aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Lakukan ini dengan cara menarik napas dalam-dalam melalui hidung. Setelah itu, kerucutkan bibir.
Keluarkan napas perlahan dari mulut. Idealnya, napas yang dihembuskan dua kali lebih lama dari saat menarik napas.
Cara ini juga dapat memberikan manfaat khusus, bagi orang-orang yang belum terbiasa berolahraga dan tidak sering melatih otot pernapasannya.
Selain dari mulut, pernapasan perut juga bisa dilakukan. Menurut American Lung Association, ini membantu meningkatkan kecepatan ekspansi dan kontraksi paru-paru.
Teknik pernapasan ini berfokus untuk memperkuat otot diafragma, yang memudahkan seseorang bisa menarik napas dalam-dalam.
Untuk melakukannya, letakkan tangan di perut dan tarik napas melalui hidung. Selanjutnya keluarkan melalui mulut.
Lakukan hal yang sama seperti sebelumnya, tapi usahakan perut naik lebih tinggi dibanding sebelumnya. Buang dan cobalah melakukan ini 2 atau 3 kali lebih lama.
Untuk memperkuat fungsi paru, lakukan latihan pernapasan melalui mulut dan perut sekitar 5-10 menit setiap hari.
Agar napas kuat saat berolahraga, sesuaikan pola napas dengan gerakan yang dilakukan.
Ketika ini sudah terbiasa dilakukan, mengambil napas dapat dilakukan lebih lama. Usahakan juga ritme pernapasan yang stabil, sehingga tidak ngos-ngosan saat berolahraga. (*)
Baca Juga: 3 Gerakan Olahraga yang Aman Bagi Pemilik Skoliosis, Bantu Perbaiki Postur Tubuh
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar