3. Kondisi kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit radang usus, dapat membuat seseorang lebih cenderung mengalami BAB segera setelah makan.
4. Stres dan kecemasan
Stres dan kecemasan dapat mempercepat pergerakan usus, menyebabkan BAB lebih cepat setelah makan.
Pada sebagian besar kasus, BAB setelah makan adalah normal dan merupakan bagian dari fungsi tubuh yang sehat. Refleks gastrokolik membantu tubuh dalam mengatur proses pencernaan dan ekskresi.
Namun, jika BAB segera setelah makan disertai dengan gejala lain seperti diare kronis, sakit perut hebat, atau perubahan drastis dalam pola buang air besar, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diperiksa oleh dokter.
Jika Anda mengalami gejala berikut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter:
- Diare kronis: Jika Anda selalu mengalami diare setelah makan, ini bisa menjadi tanda infeksi, intoleransi makanan, atau kondisi pencernaan lainnya.
- Nyeri perut: Nyeri yang hebat atau kram perut yang terjadi bersamaan dengan BAB setelah makan bisa menandakan masalah serius.
- Penurunan berat badan: Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan bersamaan dengan perubahan pola buang air besar harus segera diperiksa.
- Darah dalam tinja: Jika ada darah dalam tinja, ini bisa menjadi tanda perdarahan internal atau kondisi serius lainnya.
Baca Juga: 7 Penyebab Sering Buang Air Besar Setelah Makan, Awas Ada Indikasi Penyakit Ini
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar