Suara ini biasanya terdengar jelas setelah makan makanan yang mengandung laktosa.
Jika Anda sering mengalami gejala setelah mengonsumsi produk susu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah Anda mengalami intoleransi laktosa. Berikut beberapa metode yang dapat digunakan:
1. Diet Eliminasi
Salah satu cara paling sederhana untuk mengetahui apakah Anda intoleransi laktosa adalah dengan melakukan diet eliminasi.
Caranya adalah dengan menghindari semua produk yang mengandung laktosa selama 1-2 minggu dan mengamati apakah gejala-gejala yang biasanya muncul mulai berkurang.
Setelah periode eliminasi, coba konsumsi produk susu lagi dan perhatikan apakah gejalanya kembali muncul. Jika ya, besar kemungkinan Anda intoleransi laktosa.
2. Tes Napas Hidrogen
Tes napas hidrogen adalah metode medis yang digunakan untuk mendiagnosis intoleransi laktosa.
Setelah mengonsumsi minuman yang mengandung laktosa, kadar hidrogen dalam napas akan diukur.
Pada orang yang intoleran laktosa, laktosa yang tidak tercerna akan difermentasi oleh bakteri di usus besar, menghasilkan gas hidrogen yang kemudian dilepaskan melalui napas.
Jika kadar hidrogen dalam napas meningkat, ini menunjukkan adanya intoleransi laktosa.
Baca Juga: Pertarungan Susu, Susu Murni Ataukah Skim, Mana yang Lebih Baik?
3. Tes Toleransi Laktosa
Dalam tes ini, seseorang akan diminta untuk minum cairan yang mengandung laktosa, kemudian kadar glukosa dalam darah akan diukur secara berkala.
Jika kadar glukosa dalam darah tidak meningkat seperti yang seharusnya, ini menandakan bahwa tubuh tidak mampu memecah laktosa dengan baik, sehingga menunjuk pada intoleransi laktosa.
4. Tes Feses (Khusus untuk Anak-anak)
Tes feses sering digunakan untuk mendiagnosis intoleransi laktosa pada bayi dan anak-anak.
Jika ada kandungan asam laktat yang tinggi dalam tinja, ini bisa menunjukkan bahwa laktosa tidak tercerna dengan baik.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar