GridHEALTH.id - Gusi berdarah adalah masalah kesehatan yang bisa dialami oleh siapa saja.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan gusi berdarah, mulai dari kebersihan mulut yang kurang terjaga, kekurangan vitamin, hingga adanya penyakit tertentu.
Memahami penyebab dan cara mengatasi gusi berdarah sangat penting agar masalah ini tidak semakin parah dan gigi tetap sehat.
Lantas, bagaimana cara mengatasi gusi berdarah yang tepat?
Berikut adalah beberapa penyebab dan solusi alami serta medis untuk gusi berdarah.
1. Kebersihan mulut yang kurang baik: Sisa makanan yang menumpuk di gigi dan gusi dapat menyebabkan peradangan dan infeksi. Plak yang menumpuk lama-lama dapat mengeras menjadi karang gigi yang memicu perdarahan pada gusi.
2. Kekurangan vitamin C dan K: Vitamin C sangat penting untuk menjaga kesehatan jaringan tubuh, termasuk gusi. Kekurangan vitamin C bisa membuat gusi lebih mudah berdarah. Vitamin K juga berperan dalam pembekuan darah, sehingga kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan gusi berdarah.
3. Penyakit gusi (gingivitis dan periodontitis): Gingivitis adalah peradangan pada gusi yang sering kali disebabkan oleh penumpukan plak. Jika tidak diatasi, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, yang lebih serius dan menyebabkan gusi berdarah.
4. Faktor lain: Kebiasaan merokok, perubahan hormon selama kehamilan, dan penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab gusi berdarah.
1. Jaga kebersihan mulut secara rutin: Membersihkan gigi minimal dua kali sehari adalah cara paling efektif untuk mencegah gusi berdarah. Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi yang mengandung fluoride agar plak tidak menumpuk di sekitar gusi.
2. Kumur dengan air garam: Air garam dapat membantu meredakan peradangan pada gusi. Larutkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat, lalu berkumurlah selama beberapa detik. Lakukan dua hingga tiga kali sehari untuk hasil maksimal.
Baca Juga: Ini Dia 6 Minuman untuk Meredakan Gusi yang Bengkak secara Alami
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar