GridHEALTH.id- Olahraga adalah salah satu hal yang tak boleh dihindarkan jika kita ingin hidup sehat.
Olahraga bisa dilakukan oleh siapapun tanpa mengenal batasan usia. Mulai dari bayi, hingga orang berusia tua sekalipun boleh melakukannya.
Meskipun membuat lelah dan terkadang menimbulkan rasa sakit pada tubuh, olahraga terbukti mampu membuat tubuh sehat dan mencegah munculnya berbagai penyakit.
Orang yang tidak berolahraga atau kurang melakukan aktivitas fisik, bisa menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya adalah obesitas.
Baca Juga: Olahraga Renang BIsa Tingkatkan Kecerdasn Otak Bayi, Juga Optimalkan Perkembangannya
Obesitas adalah kondisi dimana tubuh kelebihan berat badan, yang berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit komplikasi lainnya, seperti :diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, asma, gangguan tidur, menurunnya fungsi penglihatan, buruknya postur tubuh dan penyakit hati.
Untuk itu olahraga menjadi kegiatan yang penting untuk dilakukan, terutama bagi anak-anak.
Anak-anak dianjurkan untuk berolahraga selama 60 menit setiap harinya, yang berguna untuk menyehatkan dan menyempurnakan perkembangan tubuhnya.
Tedapat banyak sekali aktivitas olahraga yang bisa dilakukan anak, yang tak hanya menyehatkan tapi juga menyenangkan, seperti misalnya: bermain sepak bola, basket, tenis, bersepeda, berenang, berlari, dan banyak lainnya.
Meskipun menyadari pentingnya berolahraga, banyak pula orangtua yang melarang anaknya untuk melakukan aktivitas fisik yang menyehatkan ini.
Alasan yang kerap kali diungkapkan oleh para orangtua adalah khawatir jika anaknya mengalami cedera.
Padahal terdapat cara-cara yang dapat dilakukan orangtua untuk menjaga anaknya agar tetap aman saat berolahraga.
Melansir laman Safekids.org, cara-cara yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah anak mengalami cedera saat berolahraga, yaitu :
1. Perikasakan kondisi anak sebelum berolahraga
Sebelum melakukan aktivitas olahraga yang rutin, sebaiknya periksakan anak ke dokter untuk mengetahui aktivitas olahraga apa saja yang sesuai dengan kebutuhan tubuh anak.
Selain itu, ini juga berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan anak, yang juga menjadi acuan jenis olahraga apa yang sebaiknya dilakukan anak.
2. Lakukan pemanasan sebelum berolahraga
Sebelum berolahraga, pastikan anak untuk melakukan pemanasan untuk menghindari risiko cedera saat berolahraga.
Peregangan sebelum berolahraga, dapat meredakan ketegangan otot sehingga bisa meminimalisir rasa sakit yang biasanya muncul setelah berolahraga.
Lakukanlah lari-lari ringan selama 10 menit dan melakukan peregangan otot selama 20 hingga 30 detik, sebelum berolahraga.
3. Jangan lupa untuk tetap terhidrasi
Pastikan tubuh tetap terhidrasi saat olahraga, agar tubuh tidak mengalami dehidrasi atau kondisi dimana tubuh kehilangan cairan.
Selalu sediakan air minum, dan usahakan agar anak meminum air sebelum berolahraga.
Selain itu, untuk menghindari gejala dehidrasi, pastikan anak minum air setiap 15 hingga 20 menit dan jangan menunggu haus untuk minum.
4. Kenakan perlengkapan olahraga yang tepat
Gunakan perlengkapan olahraga yang sesuai dan dipasang dengan benar untuk mencegah cedera saat melakukan olahraga berat, seperti misalnya panjat tebing.
Pastikan anak menggunakan perlengkapan olahraga dengan benar dan tepat, seperti misalnya ketika menggunakan helm, pelindung tulang dan mulut, dan sepatu khusus olahraga.
Selain itu, gunakan juga tabir surya atau sunblock untuk mencegah kulit terbakar saat berolahraga ditengah teriknya matahari.
5. Jangan abaikan rasa sakit
Ketika anak merasakan sakit saat berolahraga, maka orangtua tidak boleh mengabaikannya.
Sebab, ini bisa jadi gejala cedera yang jika diabaikan malah akan bertambah parah.
Jika anak merasakan sakit saat berolahraga, pastikan anak untuk beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa sakitnya. Jika rasa sakit tak kunjung hilang, maka dibutuhkan penanganan yang tepat untuk menyembuhkannya.
Selain itu, orangtua juga harus memastikan memiliki alat-alat P3K, untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktunanak mengalami cedera.
6. Jadikan olahraga sebagai kegiatan yang menyenangkan
Pastikan anak merasa senang berolahraga, terutama ketika aktivitas fisik ini dilakukan bersama orangtua.
Olahraga yang terasa menyenangkan, akan memotivasi anak untuk terus berolahraga.
Sebaliknya, jika anak merasa olahraga membosankan atau terasa menyiksa, anak pasti akan merasa enggan dan memilih berhenti berolahraga.
Jadi, pastikan olahraga terasa menyenangkan dan menarik bagi anak.
Nah, itulah cara-cara yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah cedera pada anak, saat berolahraga dengan orangtua di rumah.