Find Us On Social Media :

Kualitas dan Kuantitas ASI Mudah Didapat Dari 3 Sumber Makanan Ini

Penelitian membuktikan, ikan gabus, daun katuk, dan daun torbangun dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI.

 

GridHEALTH.id - Asupan gizi merupakan hal penting dalam meningkatkan produksi ASI yang menjadi kebutuhan bayi.

Sejumlah ahli merekomendasikan tiga bahan alam asli Indonesia yang ditengarai dapat meningkatkan produksi ASI yakni daun katuk, daun torbangun, dan ikan gabus

Menurut dokter konselor ASI, dr. Ameetha Drupadi, CIMI., di acara peluncuran produk ASIBooster HerbaASIMOR bertajuk “Kawal Awal Kehidupan Bersama HerbaASIMOR” pada 21 April 2020 di Jakarta, yang digelar secara virtual melalui Youtube Okezone.com.

1000 hari pertama kehidupan juga termasuk dalam fase yang sangat penting dalam pencegahan stunting. Ini juga periode yang paling penting untuk perkembangan tubuh dan otak anak. 

Karenanya, ibu harus mendapatkan asupan makanan yang bergizi dari masa kehamilan hingga kelahiran anak agar dapat memiliki kuantitas maupun kualitas ASI yang baik,” jelas dr Ameetha.

Ameetha merekomendasikan tiga bahan alami yang telah diteliti secara ilmiah untuk meningkatkan produksi ASI, yakni ikan gabus, daun katuk, dan daun torbangun.

Baca Juga: Studi : Tidur Tengkurap Kurangi Rasa Kesakitan Pasien Covid-19

Baca Juga: Penting Menjaga Kualitas Udara di Dalam Rumah, Kata Dokter Reisa

“Menurut penelitian, ikan gabus merupakan ikan air tawar yang dapat memberikan nutrisi penting untuk membantu pertumbuhan anak, sementara daun katuk direkomendasikan karena terbukti meningkatkan produksi ASI, dan daun torbangun yang tinggi kadar zinc, zat besi, kalium, dan magnesium dapat berpengaruh dalam meningkatkan berat badan bayi,” terangnya.

Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) PT Dexa Medica        Dr. Raymond Tjandrawinata menjelaskan, sebagai lembaga riset yang meneliti dan mengembangkan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI), DLBS berkomitmen untuk memproduksi produk berbahan baku herbal asli Indonesia melalui Advanced Fractionation Technology (AFT).

HerbaASIMOR diproses dengan teknologi AFT, yakni teknologi untuk menemukan fraksi spesifik yang menghasilkan produk dengan kemurnian tinggi dan memiliki aktivitas biologis.

“Hal ini terdapat dalam tiga kandungan bahan alam HerbaASIMOR yakni daun katuk, daun torbangun, dan ikan gabus,” kata Dr. Raymond. 

Daun katuk memberikan peningkatan signifikan dalam ekspresi gen prolaktin dan oksitosin, yaitu hormon yang berperan penting dalam proses menyusui sehingga dapat meningkatkan produksi ASI.

Sementara daun torbangun dapat meningkatkan kadar prolaktin, serta meningkatkan aktivitas sel epitel dan metabolisme kelenjar susu sehingga produksi ASI meningkat 65% tanpa mengubah kualitas gizi susu.

HerbaASIMOR mengandung Galatonol yang merupakan fraksi bioaktif kombinasi dari daun katuk dan daun torbangun, telah terbukti memiliki efek untuk merangsang produksi ASI.

Baca Juga: 9 Cara Agar Aliran Darah Lancar dan Terkontrol Demi Kesehatan Jantung

Baca Juga: Bau Mulut di Bulan Puasa, Begini Cara Mengusirnya

“HerbaASIMOR juga dilengkapi Striatin, yang merupakan fraksi bioaktif dari Channa striata  atau ikan gabus yang dapat meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin sehingga produksi ASI meningkat, mempercepat proses penyembuhan setelah operasi caesar, mempercepat pemulihan dan kekuatan wanita pasca melahirkan, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh,” jelas Dr. Raymond.

Head of Marketing Consumer Health Dexa PT Dexa Medica, Ibu Irene Dwi Sari Rifaie mengatakan, HerbaASIMOR merupakan rangkaian Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang berperan penting dalam mengawal awal kehidupan bayi pada masa 270 hari sampai dengan 1000 hari kelahiran.

Dalam perannya ini, pengujian akan manfaat HerbaASIMOR sudah dilakukan terhadap sejumlah responden dan terbukti efektif meningkatkan produksi ASI. 

Ameetha menambahkan bahwa untuk mempersiapkan masa menyusui, ibu tidak hanya memerlukan asupan gizi, tetapi juga dukungan secara moral dari keluarga terutama suami.

Agar sukses dalam proses menyusui, ayah diharapkan aktif dalam mengambil keputusan, mempunyai sikap yang positif, mempunyai pengetahuan yang luas tentang keuntungan menyusui, dan memiliki inisiatif untuk mendekatkan diri dengan bayi melalui kehadirannya saat proses persalinan dan kontak lebih dekat dengan bayi selama masa neonatal.

“Ayah juga harus mampu berinteraksi lebih erat dengan bayinya melalui pengenalan sinyalsinyal yang dikeluarkan oleh bayi.

Baca Juga: 5 Manfaat Berenang Untuk Pasien Diabetes, Turunkan Gula Darah Hingga Bikin Langsing

Baca Juga: WFH: Ini Bahan Makanan yang Perlu Ada di Rumah dan Tips Jaga Makan

Selain itu, ayah juga harus banyak membaca dan mengikuti perkumpulan orang tua, serta memberikan perhatian kepada istri yang sedang dalam masa menyusui misalnya dengan melakukan pijatan punggung sehingga diharapkan dapat meningkatkan hormon oksitosin yang dapat memperlancar ASI,” kata dr. Ameetha.

Bidan Brian Sahar dari komunitas Bidan Pencerah Nusantara memberikan dukungan terhadap ibu menyusui.

Menurutnya, ibu perlu mempersiapkan proses menyusui melalui konseling. Dalam konseling ini, diharapkan ibu mendapatkan panduan yang tepat bagaimana posisi menyusui yang benar. 

“Posisi yang benar saat proses menyusui termasuk bagaimana peletakkan bibir bayi ke puting ibu, sangat memengaruhi kenyamanan saat menyusui dan produksi ASI,” kata Bidan Brian Sahar. 

Baca Juga: Sebelum Donor Darah Wanita Wajib Konsumsi Suplemen Zat Besi, Ini Alasannya

Baca Juga: Sinar Matahari Sehat Bagi Tubuh, Begini Cara Menikmatinya yang Aman

Terkait dengan dukungan ayah terhadap ibu, Bidan Brian Sahar menambahkan bahwa ayah dapat memberikan dukungan dengan memberikan motivasi dan semangat kepada isteri pada masa menyusu sejak proses inisiasi menyusui dini (IMD). (*)

#berantasstunting #hadapicorona