GridHEALTH.id - Salah satu kebiasaan orang Indonesia ketika masuk waktu berbuka puasa yakni menyantap gorengan, seperti mendoan, pisang goreng, risol, bakwan, dan lainnya. Tanpa adanya gorengan yang tersaji ketika berbuka puasa dirasa kurang lengkap.
Memang, gorengan adalah jajanan yang banyak penggemarnya. Memiliki rasa yang renyah, gurih dan nikmat membuat semua orang menyukai jajanan yang digoreng dengan tepung ini.
Gorengan sendiri merupakan makanan yang sangat khas di Indonesia. Biasanya dapat ditemui di gerobak pinggir jalan pada sore hari.
Jajanan gorengan ini sendiri memiliki banyak macamnya. Mulai dari ketela goreng, bakwan, tempe, tahu yang dibalut dengan tepung dan digoreng hingga berwarna kuning keemasan.
Namun, menyantap gorengan terlalu banyak terlebih lagi dilakukan ketika perut kosong tidak dianjurkan oleh para pakar kesehatan.
Jika menyantap gorengan terus-menerus mampu menimbun lemak di dalam tubuh karena banyaknya kalori dan tinggi lemak yang dikandung dalam gorengan.
Baca Juga: Hanya Di Indonesia, Gorengan Jadi Makanan Favorit Berbuka Puasa
Baca Juga: Tak Ada Kasus Corona, Negara Ini Klaim Rahasianya Karena Pohon Kelapa
Ahli gizi Desy Nur Arsanti, memaparkan daripada mengonsumsi gorengan terus-menerus, akan lebih baik jika diganti dengan makanan sehat yang memiliki kalori sama.
"Satu buah gorengan kalorinya beda-beda, bisa 100 sampai 200 kalori per buahnya. Itu setara dengan dua lembar roti gandum dan dua sampai tiga kali lipat sayuran yang pastinya lebih mengenyangkan, lebih sehat dan berserat," kata Desy dikutip dari Kumparan.com (29/05/19)
Dilansir dari Fat Secret, aneka gorengan seperti tahu, bakwan, risol dan lain-lain rata-rata memiliki 140 kalori, 2,5 gram lemak, 4 gram karbohidrat, dan 0,4 gram protein di dalamnya.
Sedangkan dua lembar roti gandum memiliki 190 kalori, 4 gram lemak, 31 gram karbohidrat dan 6 gram protein.
Angka dari masing-masing makanan ini memang tidak terlalu jauh berbeda, namun dua lembar roti gandum masih lebih baik disantap daripada gorengan.
Tapi mungkin kita akan berubah pikiran jika tahu seberapa banyak olahraga yang kita butuhkan hanya untuk membakar kalori makanan tertentu.
Kini sudah banyak tabel kalori makanan yang membantu kita mengetahui berapa banyak kalori dalam sebuah makanan dan seberapa keras aktivitas yang bisa kita lakukan untuk membakar kalori tersebut.
Baca Juga: Tekan PHK, Pemerintah Persilakan Warga Berusia di Bawah 45 Tahun Beraktivitas Kembali
Baca Juga: Puasa Ramadan Terbukti Bermanfaat Bagi yang Punya Masalah Kulit
Seperti misalnya makan sebatang cokelat, kita mungkin butuh waktu 1 jam berlari atau bersepeda untuk membakar kalori.
Begitu pula dengan makan gorengan, sepotong gorengan bisa membutuhkan 15 menit berlari, dan jika kita makan banyak, kalikan saja berapa lama kita harus berlari atau melakukan olahraga.
Rata-rata, butuh banyak usaha untuk membakar kalori sebuah makanan, tak secepat ketika kita mengunyah dan menelannya. Berbeda jika kita makan sayur dan buah yang tinggi serat dan nutrisi namun rendah kalori.
Tabel makanan dengan informasi kalori sebenarnya masih banyak diperlukan untuk memberi peringatan pada masyarakat agar lebih pandai memilih menu makanan dan berhati-hati dengan asupan kalori.
Baca Juga: Sering Sembelit? Konsumsi 7 Makanan Pelancar Buang Air Besar Ini
Baca Juga: Sakit Kepala Saat Puasa Bukan Cuma Lapar, Begini Cara Mengatasinya
Pastikan saja mengimbanginya dengan olahraga kardio (seperti misalnya berenang, berlari, bersepeda, dan berjalan) selama kurang lebih 1 jam. (*)
#berantasstunting #hadapicorona