Find Us On Social Media :

Sayuran Organik Jelas Lebih Sehat, Ini Panduan dan Cara Memilih

Sayuran organik yang bebas dari pestisida lebih sehat untuk dikonsumsi.

 

GridHEALTH.id – Sudah bukan rahasia lagi bahwa untuk mempercepat dan memperbanyak panen, petani menggunakan bahan-bahan kimia seperti pupuk kimia dan pestisida.

Umumnya petani menggunakan pupuk kimia untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan memperbanyaknnya. Sedangkan pestisida digunakan untuk menghindari tanamannya dimakan hama.

Sayangnya lama kelamaan pestisida diketahui memiliki manfaat yang tidak baik, bahkan cenderung merusak bagi tanah, ekosistem, dan juga manusia yang mengonsumsinya.

Untungnya sekarang banyak gerakan, menanam sendiri sayur tanpa pestisida mulai banyak dilakukan demi menjaga keseimbangan alam adalah dan turut menjaga keberlangsungan hidup ekosistem. Paling tidak, sayuran itu digunakan untuk kebutuhan sendiri.

Sayuran yang ditanam tanpa pestisida disebut sebagai sayuran organik. Dari segi rasa, sayuran organik dan tidak organik memiliki rasa yang tak jauh berbeda.

Bila belum ada kesempatan menanam sendiri sayuran organik, lalu harus membeli di pasar, berikut cara memilih sayuran organik atau bebas pestisida dilansir dari nakita.grid.id

Baca Juga: Produk Organik Cirinya Bukan dari Label, Mengkonsumsi Juga Ada Syaratnya

Baca Juga: Kewalahan Hadapi Lonjakan Virus Corona, Jokowi Minta Ibu-ibu PKK Door to door Edukasi Masyarakat

1. Daun berlubang

Sayur organik tidak menggunakan pestisida, jadinya lebih mudah diserang hama seperti ulat. Ulat akan meninggalkan lubang-lubang pada daun dan membuat tampilan sayur menjadi tidak sempurna.

Sementara sayuran yang menggunakan pestisida biasanya memiliki daun yang begitu mulus tanpa lubang.

Menurut John Tumiwa, pemilik Boja Farm dan General Secretary Indonesia Vanilla Council, daun berlubang pada sayuran justru pertanda yang baik. 

"Justru saat sayur-mayur terlihat sempurna, kita harus curiga. Ulat saja tidak mau makan, masa kita mau?" tutur John.

2. Warna tidak putih

Semakin natural warna bahan makanan, maka akan semakin baik untuk kesehatan. Gula misalnya, menurut John, gula sendiri alaminya tidak berwarna putih bersih. Melainkan berwarna putih kekuningan dan sedikit kusam.

"Kalau ada gula berwarna putih bersih dan berkilau, maka dapat dipastikan gula tersebut sudah mengalami pemutihan dengan cara yang tidak alami," tambah John.

Baca Juga: 6 Alasan Perut Buncit Berlemak Susah Hilang Meski Sudah Diet Ketat

 Baca Juga: 9 Makanan yang Dapat Mencegah Tulang Keropos Dengan Diet Osteoporosis

 

3. Tampilan tidak kinclong

Buah yang terlihat 'kinclong' biasanya telah dilapisi oleh lilin dengan tujuan mempercantik tampilan. Sedangkan sayuran dan buah yang ditanam tanpa pestisida umumnya tidak memilik hal tersebut.

Sayur dan buah organik akan terlihat lebih sederhana dan natural. Namun perlu diingat, organik bukan berarti kualitasnya buruk.

John menegaskan, meski tampilan dan bentuknya yang tidak sesempurna sayuran biasa, bahan-bahan organik ini telah melewati penyortiran.

Biasanya, sayur dan rempah yang memiliki kualitas terbaik akan langsung dikemas dan dipasarkan.

Sedangkan bahan organik dengan kualitas yang lebih rendah akan diolah menjadi bahan makanan lain yang memiliki nilai jual tinggi.

Baca Juga: Berantas Stunting; Saat Remaja Diet Sembarangan, Berpotensi Kelak Lahirkan Anak Stunting

Baca Juga: Jangan Remehkan Talas, Ternyata Sangat Baik Untuk Penderita Diabetes

Itulah sebabnya mengapa menanam sayuran tanpa pestisida menjadi salah satu upaya menjaga ekosistem. (*)

#berantasstunting #hadapicorona

#berantasstunting #hadapicorona