Find Us On Social Media :

Jangan Ditunda, 7 Pemeriksaan Kesehatan Tetap Harus Dilakukan di Masa Pandemi Covid-19

Kunjungan ke dokter anak, terutama di usia balita, termasuk yang tetap harus dilakukan di masa pandemi Covid-19.

GridHEALTH.id -  Sejak pandemi virus corona (Covid-19), pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah saja, tidak terkecuali pasien yang memiliki berbagai penyakit kronis.

Pasien juga diminta untuk melakukan kontrol secara online dan tidak ke rumah sakit jika tidak butuh sekali, demi menghindari penularan virus corona. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda bahwa pandemi Covid-19  segera berakhir.

Di sisi lain, pasien yang memiliki penyakit kronis seperti jantung, paru-paru, diabetes, hipertensi, dan lainnya masih khawatir untuk kontrol ke rumah sakit.

D alam kondisi seperti ini, para pasien yang memiliki penyakit kronis sebetulnya boleh saja melakukan kontrol ke rumah sakit.

Sebab, jika tidak dilakukan atau menunda memeriksakan kesehatan malah bisa berbalik memunculkan dampak buruk. Hal ini bisa memperparah kondisi kesehatan yang dimiliki seseorang.

Pada masa adaptasi kebiasaan baru seperti sekarang, pemeriksaan kesehatan sudah bisa lagi dilakukan. Selama mengikuti protokol kesehatan secara tepat, kita seharusnya tidak ragu lagi ketika harus memeriksakan kesehatan ke rumah sakit.

Baca Juga: UNICEF: Anak Indonesia Kekurangan Gizi Meningkat Akibat Pandemi Covid-19

Baca Juga: Penyebaran Covid-19 di Indonesia Sudah Tidak Terkendali, Jauh di Atas Angka WHO

"Penting bagi kita untuk tidak mengesampingkan pemeriksaan kesehatan rutin," terang Erin Michos, MD, dari Johns Hopkins Medicine dikutip dari Live Strong (17/08/2020).

"Apa yang kita lakukan pada kesehatan di saat ini bakal berdampak lima hingga sepuluh tahun dari sekarang," sambungnya.

Oleh karena itu, pada beberapa kasus, pemeriksaan kesehatan merupakan sebuah hal yang tidak boleh ditunda. Berikut 7 pemeriksaan kesehatan yang tidak boleh kita tunda.

1. Pemeriksaan kanker

Menunda pemeriksaan dan penanganan kanker malah bisa berdampak bahaya dan tak jarang berujung kematian.

Sebagian jenis kanker perlu didiagnosis dengan mengamati sejumlah gejala yang muncul. Ketika seseorang menunda pemeriksaan kanker, masalah ini bisa tidak didiagnosis dan muncul belakangan dalam kondisi lebih buruk.

"Tidak setiap tes medis atau perawatan bisa ditunda, bahkan di masa pandemi," terang Ned Sharpless, MD, direktur dari NCI. 

Baca Juga: Glaukoma Tidak Dapat Disembuhkan, Begini Tips Cara Merawatnya

Baca Juga: Lakukan 5 Rutinitas Ini Sebelum Berangkat Tidur dan Rasakan Hasilnya

Oleh karena itu, sebaiknya konsultasi dengan dokter apakah penanganan dan pemeriksaan kanker tetap perlu dilakukan pada masa pandemi ini. Hal ini bisa membantu mengetahui langkah lebih lanjut dalam penanganan kesehatan.

2. Pemeriksaan kesehatan anak

Para dokter anak sepakat menyarankan orangtua, terutama dengan anak di bawah dua tahun untuk tetap rutin memeriksakan kesehatan anaknya.  Hal ini juga terkait pemberian vaksin pada anak juga disebut sebagai hal yang sebaiknya tidak ditunda.

Alasan lain mengapa orangtua sebaiknya tidak melewatkan pemeriksaan anak mereka adalah karena pentingnya untuk mengetahui perkembangan anak.

"Jika bayi baru lahir tidak tumbuh dengan baik, atau pertumbuhan kepala mereka terlalu cepat dan besar, hal ini bisa jadi tanda adanya masalah," terang dr. Elizabeth Murray, dokter anak di Rochester, New York.

Pemeriksaan anak ini sebaiknya dilakukan secara langsung untuk memastikan kondisi fisik bayi. Bagi bayi yang baru lahir tanpa pemeriksaan selama dua bulan bisa berdampak bahaya bagi kesehatan dan perkembangan mereka.

Baca Juga: Jambu Biji dan Bayam, 2 Sumber Alami Menaikkan Trombosit dengan Cepat

Baca Juga: Menyisir Tak Boleh Sembarangan, Ada Tekniknya Agar Rambut Tidak Rontok

3. Pemeriksaan antenatal (sebelum persalinan)

Pemeriksaan kandungan terutama sebelum  persalinan merupakan hal yang perlu dilakukan. Terutama pemeriksaan darah serta ultrasonografi (USG) merupakan hal yang tetap harus dijalani oleh ibu hamil.

“Pemeriksaan sebelum persalinan penting baik karena alasan medis maupun," terang dr. Clara Ward, spesialis kandungan dari UT Physicians dan UTHealth di Houston.

Pada tiap-tiap ibu hamil, kebutuhan dan kondisi untuk melakukan pemeriksaan ini bisa sangat berbeda. Beberapa perlu berkonsultasi dan berjumpa dengan dokter secara rutin, namun lainnya hanya memerlukan beberapa pertemuan saja.

4. Pemeriksaan kondisi kronis

Jika kita memiliki kondisi kronis seperti diabetes atau penyakit jantung, penting bagimu untuk melakukan pemeriksaan serta perawatan medis secara rutin.

Pada sejumlah kondisi, seseorang bisa memeriksa temperatur, tingkat respiratori, tekanan darah, serta detak jantung di rumah secara mandiri.

Walau begitu, pada sejumlah kondisi, dokter perlu untuk memeriksa kondisi pasien secara berkala. Hal ini terutama pada mereka yang memang sudah memiliki masalah kesehatan ini dalam diri mereka. 

Pemeriksaan secara berkala ini bisa dilakukan sebulan sekali untuk mengetahui kondisi serta pengobatan apa yang harus kita konsumsi.

Pemberian resep dari dokter juga bisa sangat menentukan dalam jenis obat-obatan yang perlu dikonsumsi untuk mengatasi masalah.

Baca Juga: Divonis Diabetes Jangan Kecil Hati, Bisa Panjang Umur Dengan Cara Ini

Baca Juga: Divonis Diabetes Jangan Kecil Hati, Bisa Panjang Umur Dengan Cara Ini

5. Tes darah

Walau sejumlah konsultasi kesehatan bisa dilakukan dengan dokter melalui berbagai cara, namun pemeriksaan darah tetap harus dilakukan di rumah sakit atau laboratorium. Tes darah ini perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan secara tepat.

Pada saat seseorang mengonsumsi obat kolesterol maupun tekanan darah, pemeriksaan lab perlu dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi ginjal benar-benar bekerja. Pemeriksaan di lab ini merupakan hal yang tidak boleh kita hindari pada saat-saat seperti ini.

Ketika melakukan pemeriksaan di laboratorium, kita sebaiknya mematuhi protokol kesehatan yang ada. Pastikan juga untuk datang tepat waktu dan sudah reservasi sebelumnya agar tidak perlu menunggu terlalu lama di laboratorium.

6. Pemeriksaan gigi

Kesehatan gigi memiliki hubungan yang penting dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bahkan masalah kecil seperti gigi retak atau tambalan yang lepas bisa berujung pada masalah besar.

"Jika seseorang memiliki lubang di gigi, makanan dan bakteri bisa masuk ke dalamnya dan mempercepat kerusakan," terang Matthew Messina, DDS, juru bicara dari American Dental Association.

Kerusakan atau karang gigi bisa bertambah buruk dengan cepat terutama ketika bagian dalam gigi seseorang terbuka. Ketika sakit gigi ini sudah terlanjur sakit, berarti masalah yang kita alami sudah bertambah parah.

Pemeriksaan gigi disarankan setiap enam bulan. Walau begitu, ketika timbul masalah mendadak pada kesehatan mulut, termasuk gigi dan gusi, sebaiknya langsung melakukan segera.

Baca Juga: 4 Tanda Ketidaksuburan Pada Wanita, Salah Satunya Haid Tidak Teratur

Baca Juga: Lakukan 5 Gerakan Jari Sederhana Ini Untuk Redakan Gejala Arthritis

7. Kondisi gawat darurat

Ketika muncul masalah kesehatan secara mendadak atau kita baru saja mengalami kecelakaan, jangan ragu untuk segera ke ruang gawat darurat untuk menghindari masalah kesehatan lebih lanjut. (*)