Untuk bayi, tentu ASI yang terbaik. Balita, pilih susu untuk balita sesuai usianya.Mudahnya, lihat pada label kemasan, jika susu tersebut kaya protein, kalsium, dan zat gizi lainnya, dan rendah gula, lebih baik lagi tanpa gula, itu layak dibeli untuk anak. Apalagi jika produk tersebut harganya pas di kantong.Tapi sebaliknya, jika kandungan proteinnya sedikit, zat gizi lainnya sedikit atau bahkan tidak ada, tapi malah gulanya yang tinggi, maka produk susu tersebut sangat tidak layak untuk diberikan kepada anak.Mengapa? Anak yang mengonsumsinya terus menerus berisiko mengalami obesitas, bahkan kekurangan gizi kronis alias stunting. Malah banyak juga literatur dan pendapat ahli yang menyatakan berisiko mengalami gangguan kesehatan fatal, semisal; diabetes, jantung.
Baca Juga: Kelanjutan Nasib Relawan Vaksin Covid-19 di Bandung, Positif Terpapar Virusdr. Pittara Pansawira, MGizi, saat diwawancara GridHEALTH.id beberapa waktu mengatakan jika kandungan gula dalam satu sajian susu kental manis, terdapat di dalam label, (sekitar 16-19 gram per sajian. Atau sekitar 1 – 1,5 sendok makan gula dalam satu sajian).
Baca Juga: Sah, Kemenkes RI Sebut Anies Tak Perlu Minta Izin Lakukan Kembali PSBBPenting diketahui, kelebihan gula merusak dan mengganggu kecukupan gizi anak.Saat ini, papar Pittara, di Indonesia sedang mengalami triple burden mengenai masalah status gizi anak.Yaitu, banyak jumlah anak yang mengalami: status gizi kurang dan stunting, kurang zat gizi mikro (defisiensi zat besi, zinc, vitamin D, kalsium), dan obesitas.