Find Us On Social Media :

Ciri Susu yang Bisa Sebabkan Obesitas pada Anak, Bahkan Stunting, Jangan Dibeli

Jangan berikan anak susu ini supaya tidak mengalami obesitas, dan sakit kronik lainnya.

GridHEALTH.id - Susu adalah minuman kaya akan gizi. Karenanya susu penting bagi manusia. Terlebih bagi pertumbuhan anak.Melansir, ncbi.nlm.nih.gov, dalam paparan ilmiah dengan judul 'The Role of Dairy Products in Healthy Weight and Body Composition in Children and Adolescents', disebutkan; Dalam analisis cross-sectional, peneliti mengevaluasi asupan kalsium, pengukuran antropometri, dan kesehatan tulang pada 50 anak pra-pubertas dari Selandia Baru yang memiliki riwayat menghindari konsumsi susu.

Baca Juga: Hati-hati Klaster Pilkada, Ada 60 Calon Kepala Daerah yang Positif Terinfeksi Virus CoronaKelompok yang terdiri dari 50 anak ini dibandingkan dengan kelompok yang terdiri dari 200 anak yang minum susu.Nah, anak-anak yang menghindari susu ternyata lebih pendek, memiliki kerangka yang lebih kecil, kandungan mineral tulang total tubuh yang lebih rendah, dan skor-z yang lebih rendah untuk kepadatan mineral tulang areal, dibandingkan dengan anak-anak dengan usia dan jenis kelamin yang sama dari kelompk anak yang minum susu.

Baca Juga: Dokter Asing Tak Percaya Angka Kasus Covid-19 di Indonesia 'Hanya' 200 Ribu, 'Kemungkinan Berlipat-lipat'Selain itu, anak-anak yang menghindar minum susu memiliki BMI lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang minum susu.Uniknya, prevalensi obesitas anak-anak yang menghindari minum susu sebesar 18%.

Baca Juga: Klaster Pilkada Jadi Ancaman Baru Covid-19, Komisioner KPU Positif Terinfeksi Virus Corona

Data ini menunjukkan bahwa pada anak-anak yang sedang tumbuh, menghindari susu sapi dalam jangka panjang dikaitkan dengan perawakan kecil, kesehatan tulang yang buruk, dan mungkin terkait dengan obesitas.Hal senada disampaikan oleh Ahli gizi Dr Marudut. Menurutnya, melansir Kompas.com (8 Juni 2017), anggapan susu membuat gemuk adalah mitos.Dia mengutip sebuah penelitian yang menemukan susu bukan penyebab berat badan bertambah.Penelitian itu memakai 46.000 responden dan menyebutkan bahwa mereka yang minum dua sampai empat gelas susu per hari, resiko obesitasnya 38 persen lebih rendah dibanding yang mengonsumsi susu lebih sedikit.

Baca Juga: Jelang PSBB Total, 'Pergi ke Masjid Itu Sunnah, Menjaga Kesehatan Itu Wajib'"Justru yang buat kita gemuk adalah makanan lain yang berlebih," kata Marudut kepada Kompas Lifestyle.

Masih menurut Marudut, makanan dengan kandungan lemak, minyak dan kalori yang tinggi justru berdampak signifikan bagi kenaikan berat badan.Kendati demikian, Marudut tak menampik bila mengonsumsi susu berlebihan bisa membuat gemuk dan obesitas.Prinsip tersebut sama seperti dengan mengonsumsi makanan berlebih.Lantas, berapa konsumsi ideal susu setiap hari? "Dua sampai tiga porsi per hari. Kalau porsi susu kan satu gelas 200-240 mililiter," ujarnya.Dalam segelas susu terkandung nutrisi yang lengkap, itu sebabnya tak perlu takut mengonsumsi susu, selama jumlahnya tidak berlebihan.

Baca Juga: Pulang Pemeriksaan Kesehatan, Gibran Rakabuming Jalani Isolasi Mandiri di Rumah, Kenapa?Tapi hati-hati dalam memilih produk susu. Alih-alih memberikan manfaat yang positif bagi anak, justru malah membuat anak mengalami obesitas, bahkan stunting alias kekurangan gizi kronis.Ini tentu bertolak belakang dengan manfaat susu yang hakiki, kaya gizi untuk pertumbuhan anak.Karenanya orangtua harus membelikan susu untuk anak yang kaya gizi untuk mengoptimalka pertumbuhan anak.

Baca Juga: Pasien Covid-19 di Tabanan Bali Ngamuk Usai Dinyatakan Positif, Para Nakes Ketakutan

Untuk bayi, tentu ASI yang terbaik. Balita, pilih susu untuk balita sesuai usianya.Mudahnya, lihat pada label kemasan, jika susu tersebut kaya protein, kalsium, dan zat gizi lainnya, dan rendah gula, lebih baik lagi tanpa gula, itu layak dibeli untuk anak. Apalagi jika produk tersebut harganya pas di kantong.Tapi sebaliknya, jika kandungan proteinnya sedikit, zat gizi lainnya sedikit atau bahkan tidak ada, tapi malah gulanya yang tinggi, maka produk susu tersebut sangat tidak layak untuk diberikan kepada anak.Mengapa? Anak yang mengonsumsinya terus menerus berisiko mengalami obesitas, bahkan kekurangan gizi kronis alias stunting. Malah banyak juga literatur dan pendapat ahli yang menyatakan berisiko mengalami gangguan kesehatan fatal, semisal; diabetes, jantung.

Baca Juga: Kelanjutan Nasib Relawan Vaksin Covid-19 di Bandung, Positif Terpapar Virusdr. Pittara Pansawira, MGizi, saat diwawancara GridHEALTH.id beberapa waktu mengatakan jika kandungan gula dalam satu sajian susu kental manis, terdapat di dalam label, (sekitar 16-19 gram per sajian. Atau sekitar 1 – 1,5 sendok makan gula dalam satu sajian).

"Susu kental manis tidak disarankan diberikan kepada anak, karena kandungan proteinnya sangat sedikit (hanya 1 gram per sajian. Dibandingkan dengan susu bubuk, yaitu 4-6 gram per sajian) dan gulanya sangat banyak," dokter lulusan FK Universitas Brawijaya dan FK Universitas Indonesia ini pun mengatakan, karenanya susu kental manis dapat menyebabkan asupan gula berlebih pada anak, gigi rusak, risiko terkena diabetes, dan kegemukkan pada anak.

Baca Juga: Sah, Kemenkes RI Sebut Anies Tak Perlu Minta Izin Lakukan Kembali PSBBPenting diketahui, kelebihan gula merusak dan mengganggu kecukupan gizi anak.Saat ini, papar Pittara, di Indonesia sedang mengalami triple burden mengenai masalah status gizi anak.Yaitu, banyak jumlah anak yang mengalami: status gizi kurang dan stunting, kurang zat gizi mikro (defisiensi zat besi, zinc, vitamin D, kalsium), dan obesitas.

Baca Juga: Janda Cantik Meregang Nyawa Saat Ngeseks dengan Pria Beristri, Salah Satu dari 6 Hal ini Bisa Jadi Penyebabnya

Menurut laporan Riskesdas 2018 (Riset Kesehatan Dasar. Bisa diunduh gratis) terdapat 17,7% anak mengalami gizi kurang, 30,8% anak stunting, dan 8% balita obesitas.Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, 26,4% anak Indonesia mengalami anemia.Sebagai orangtua tentu tidak ingin anak-anak kita mengalami hal tersebut. Karenanya, jangan berikan susu kental manis pada anak, karena itu bukan susu. Berikanlah susu pertumbuhan terbaik bagi mereka, tentu tidak lupa berikan makanan bergizi seimbang setiap hari.(*)

Baca Juga: Ternyata Donald Trump Sengaja Remehkan Covid-19; 'Saya Tidak Ingin Orang-orang Ketakutan'

#berantasstunting

#HadapiCorona