Find Us On Social Media :

4 Macam Gangguan Haid yang Perlu Diwaspadai, Ada yang Indikasi Kanker

Terdapat beberapa macam gangguan haid yang bisa dialami oleh para wanita. Ada yang harus diwaspadai.

GridHEALTH.id - Haid  atau menstruasi adalah siklus wajar bagi setiap wanita  yang memiliki kondisi kesehatan normal.

Tetapi, pada saat haid, ada beberapa gangguan atau perubahan keadaan yang terjadi pada saat menstruasi tersebut yang  bisa berujung fatal apabila tidak diwaspadai.

Melansir Buku Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2 (2009) oleh dr. Ida Ayu Chandranita Manuaba, Sp.OG, dkk., terdapat beberapa macam gangguan haid yang bisa dialami oleh para wanita. Berikut jenis gangguan haid dan penjelasannya:

1. Perdarahan di luar siklus haid

Perdarahan di luar siklus haid dapat disebut juga sebagai metroragia. Perdarahan ini dapat disebabkan oleh keadaan yang bersifat hormonal atau kelainan anatomis.

Pada kelainan hormonal, terjadi gangguan poros hipotalamus-hipofise, ovarium atau indung telur, dan rangsangan estrogen dan progesteron.

Kelainan ini memiliki bentuk perdarahan di luar menstruasi, bentuknya bercak, terjadi terus menerus atau berkepanjangan.

Baca Juga: Susah Tidur Jadi Keluhan Menjelang Haid, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Juga: Begadang Hingga Kurang Tidur Bisa Picu Meningkatnya Tekanan Darah

Pengobatan terhadap kelainan ini pada remaja (gadis) dengan pengaturan secara hormonal, sedangkan pada wanita menikah atau sudah mempunyai anak dengan memeriksa alat kelamin dan bila perlu dilakukan kuretase serta pemeriksaan patologi untuk memastikannya.

2. Gangguan jumlah darah saat haid

Gangguan haid ini bisa dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni: Hipermenorea (menoragia) dan hipomenorea.

 

Hipermenorea adalah bentuk gangguan siklus haid tetap teratur dan jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak, terlihat dari jumlah pembalut yang dipakai dan gumpalan darahnya.

Penyebab terjadinya menoragia, di antaranya yakni kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium, dan hiperplasia endometrium (penebalan dinding rahim).

Diagnosis kelainan ini dapat ditetapkan dengan pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG), dan pemeriksaan terhadap kerokan.

Baca Juga: 5 Makanan Bikin Susah Tidur Nyenyak, Jangan Konsumsi di Malam Hari

Baca Juga: Uji Klinis Vaksin covid-19 Asal Inggris Ditunda Setelah Seorang Relawan Sakit Setelah Disuntik

Hipomenorea, pada kelainan ini siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi, tapi jumlahnya sedikit, dengan kenyataan tidak banyak berdarah.

Penyebabnya kemungkinan adalah, gangguan hormonal, kondisi wanita kukurangan gizi, dan wanita dengan penyakit tertentu.

3. Kelainan siklus menstruasi

Gangguan haid ini juga dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis

Polimenorea, yaitu menstruasi yang sering terjadi dan abnormal

Oligomenorea, yaitu siklus menstrasi melebihi 35 hari, jumlah perdarahan mungkin sama yang disebabkan oleh gangguan hormonal

Amenorea, yaitu keterlambatan menstruasi lebih dari tiga bulan berturut-turut, Untuk diketahui, haid pada wanita akan teratur setelah mencapai usia 18 tahun

Amenorea primer terjadi ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi sejak kecil, penyebabnya kelainan anatomis alat kelamin. Di mana, yang bisa terjadi adalah, tidak terbentuknya rahim, tidak ada liang vagina, atau gangguan hormonal.

Sementara, amenorea fisiologis (normal), yakni seorang wanita sejak lahir sampai mencapai menarke atau menstruasi pertama, terjadi pada kehamilan dan menyusui sampai batas tertentu, dan setelah mati haid.

Baca Juga: 11 Makanan Pengencer Darah Alami Ada di Dapur Untuk Melancarkan Sirkulasi Darah

Baca Juga: Cemburu Boleh, Tapi Jangan Berlebihan Karena Ini Dia Dampaknya Sedangkan, amenorea sekunder , yaitu pernah mengalami menstruasi dan selanjutnya berhenti lebih dari tiga bulan. Penyebabnya kemungkinan adalah gangguan gizi dan metabolisme, gangguan hormonal, terdapat tumor alat kelamin, atau ada penyakit menahun.

4. Keadaan patologis terkait menstruasi

Gangguan ini dapat berupa ketegangan sebelum haid (premenstrual tension) berupa keluhan yang dimulai sekitar seminggu sebelum dan sesudah haid.

Baca Juga: Air Lemon Menghilangkan Belang di Wajah Secara Alami dengan Mudah

Baca Juga: 5 Cara Mendapatkan Gigi Putih Cemerlang, Murah Sekaligus Tanpa Repot

Kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan estrogen dan progesterone menjelang haid. Ketegangan sebelum haid ini kebanyakan terjadi pada wanita umur 30-40 tahun, dan pengobatannya bergantung pada keadaan dan memerlukan konsultasi dengan ahli. (*)

#BijakGGL #berantasstunting #hadapicorona